Gerbang Masa Terlarang

Nura Ki
Chapter #12

Kembali menjadi normal? #12

Affa terbangun dari tidurnya. Nafasnya masih memburu, dadanya naik turun seiring dengan denyut jantung yang berdegup kencang. Ia melirik ke sekeliling. Enzo dan Faulin masih terlelap, tertidur nyenyak tanpa beban.


Namun, ada sesuatu yang terasa ganjil. Tempat ini… bukan tempat di mana ia tidur tadi malam.


Affa mengatakan. Ini bukan dunia yang sama.


Ia berdiri perlahan, matanya menyapu setiap sudut. Suasana di sekitarnya seperti pernah ia lihat sebelumnya—sebuah rumah tua dengan jendela berdebu, cahaya matahari masuk melalui celah di atap yang berlubang. Ia mengenali tempat ini…


"Hmm… tempat ini?" gumamnya.


Affa melangkah ke depan, menelusuri ruang kosong yang hanya berisi perabot usang. Hatinya berdegup semakin kencang ketika matanya menangkap sosok seorang kakek tua berdiri di sudut ruangan, membelakanginya.


Affa menelan ludah, lalu memberanikan diri bertanya, "Kek… ini di mana? Tahun berapa sekarang?"


Kakek tua itu berbalik perlahan, tatapannya kosong namun penuh makna. "Kakek pun tidak tahu, Nak… Tapi yang bisa Kakek katakan, kau harus segera menyelesaikan apa yang telah kau perbuat. Karena jika tidak, masa depanmu akan terkena dampaknya."


Affa terdiam. "Apa maksudnya, Kek?"


Senyum samar terukir di wajah si kakek. "Kamu tidak perlu tahu sekarang."


"Tunggu, Kek! Apa yang sebenarnya terjadi?!" Affa merasakan kepalanya berdenyut hebat. Pandangannya mulai berputar.


Suara jangkrik terdengar nyaring di kejauhan.


Krik… krik… krik…


Sosok kakek itu berbalik dan berjalan menjauh, menghilang ke dalam bayangan.


"Kek! Tunggu!" Affa berusaha mengejarnya, tapi tubuhnya terasa berat. Pandangannya semakin kabur.


Dan segalanya menjadi gelap.


...


TERBANGUN DI DUNIA BARU


"Affa! Bangun!"


Affa tersentak, matanya terbuka lebar. Ia melihat Enzo mengguncang tubuhnya dengan ekspresi khawatir.


"Hah?! Aku… Aku di mana?" Affa mengusap wajahnya, mencoba mengumpulkan kesadaran.


Enzo menghela napas lega. "Akhirnya lu bangun. Udah siang, tau? Lu kenapa sih? Mimpi buruk?"


Affa terdiam sejenak, memproses apa yang baru saja ia alami. Itu… hanya mimpi?


Tapi mengapa terasa begitu nyata?

Lihat selengkapnya