Gerimis di Musim Kemarau

Oleh: Syamsul arif

Blurb

Liliana mengingat kembali masa kecilnya. Masa ketika dia masih berumur sepuluh tahun. Waktu itu tanggal 13 Mei 1998, dua puluh lima tahun yang lalu sebuah unjuk rasa besar karena krisis ekonomi terjadi di kota Jakarta. Liliana terjebak bersama Nenek dan Tantan, anjing peliharaannya dalam unjuk rasa yang terjadi di depan toko dan rumahnya. Sementara keluarganya yang lain menghilang satu persatu. Kak Angela yang seharusnya kembali dari sekolah tidak kunjung pulang. Ayahnya yang berusaha menjemput Kak Angela dari sekolah juga tidak kembali. Kak Renata, seorang aktivis yang terlibat aksi demonstrasi sempat kembali ke rumah ketika dia mengetahui Ayah dan adiknya belum pulang. Kak Renata kembali pergi dari rumah untuk mencarinya.
Di tengah keributan, Liliana kecil berusaha sendirian untuk menjaga toko dari penjarahan, dan harus bersembunyi di dalam rumah bersama Neneknya yang tua dan mengalami demensia.
Di tengah keributan, Liliana belajar bahwa kemiskinan bisa mengubah seseorang, rasa putus asa terkadang mampu membuat orang yang baik menjadi jahat, kemelaratan terkadang lebih berbahaya dari ular yang paling berbisa.
Saat malam, ketika keadaan menjadi lebih buruk dari yang Liliana duga. Ketika Liliana merasa putus asa, Liliana teringat
perkataan Kak Renata padanya bahwa hal-hal buruk akan berlalu ketika malam berakhir.


Lihat selengkapnya