Ghost from Berlin

Lumba-Lumba
Chapter #2

Menembus Laut Utara

Pandangan Canaris terarah lurus pada Bella. Tidak ada kesan main-main di dalamnya. 

Wajah Bella seketika berubah tegang. Ia segera menyingkirkan selimut-selimut di tubuhnya untuk menghormati keseriusan ayahnya tersebut. Inilah saatnya. Meskipun takut, Bella juga penasaran dengan apa yang akan disampaikan Canaris.

Keempat orang tersebut kemudian berbicara di ruang tamu. Cukup lama pembicaraan itu berjalan. Berkali-kali Bella membenahi piyamanya selama pembicaraan berlangsung. Bukan hanya sebab piyama itu kurang elegan untuk menyambut tamu, namun juga untuk menyamarkan rasa groginya. Tak perlu dikatakan, Bella memang tertekan dalam pembicaraan itu. Ia sedang didesak para pria yang bersamanya untuk bersedia melakukan sebuah tugas. Tugas yang bisa menghasilkan kemenangan Jerman Nazi atas Inggris-Prancis di perang ini.   

Dan ujung-ujungnya Bella pun menyerah.

Saat pembicaraan itu selesai, Bella juga merasa hidupnya sudah selesai.      

***

Beberapa bulan kemudian.

“Letnan Arabel, tersenyumlah. Para penduduk merayakan keberangkatan kita,” Korvettenkapitan Grosse berkata tanpa menoleh. Ia menatap ke arah orang-orang diatas tanggul, nun jauh disana, “paling tidak, tunjukkan bahwa kita pergi berperang dengan penuh semangat.”

“Baik,” Bella menyahut. Ia juga tidak menoleh. Dirinya masih merasa asing dipanggil dengan panggilan “Letnan Arabel”. Sambil memaksakan diri tersenyum, Bella menahan telapak tangan kanannya tetap di dekat dahi, posisi memberi hormat pada penduduk. Kapten Grosse juga demikian. Mereka berdua tidak sendirian. Puluhan awak kapal yang lain tampak berbaris di geladak, melakukan hal serupa.

Bella sebenarnya lebih memilih tinggal di perut kapal. Namun Kapten Grosse bersikeras, memintanya ikut naik ke atas geladak. Dengan memakai seragam seperti awak lain, tak ada orang di kejauhan sana yang sadar bahwa Bella adalah perempuan.

Saat itu U-boat, kapal selam yang dinaiki Bella dan awak lainnya, tengah meninggalkan basisnya di Wilhelmshaven. Namun kapal itu belum menyelam. Kapal selam U-53 tersebut masih melaju di permukaan air dengan kecepatan yang sangat rendah. Piston-piston mesin dieselnya terdengar bergemuruh pelan.

Lihat selengkapnya