Ghost Hunt: Panic In The Country

R.o.s.e B.l.u.e
Chapter #9

Vol. 0: I Lost || Chapter 8: Hari Pertama

Pagi hari menyapa, orang-orang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Jalanan kota dipadati oleh banyaknya kendaraan-kendaraan. Astan memasang senyum saat keluar dari kamar dan menyapa Rei yang tengah menyediakan sarapan. Dia mendudukkan diri tepat di depan Rei yang tengah menunggu dirinya. Satu detik kemudian, mereka mulai menyantap nasi goreng dalam diam.

Sesekali Astan memberikan lirikan kepada Rei. Akan tetapi, Astan sama sekali tidak berani untuk memulai pembicaraan. Setelah menyelesaikan suapan terakhir, Astan memberanikan diri untuk membuka suara. Memberikan pertanyaan yang membuat Rei menghentikan langkahnya. Tanpa menjawab pertanyaan dari Astan, Rei melangkah menuju tempat pencucian barang dapur.

“Apa Kakak marah padaku? Aku tidak akan memberikan hantu-hantu itu makanan lagi,” ucap Astan dengan wajah penuh penyesalan.

Mendengar ucapan Astan, Rei menghentikan pergerakan tangan. Mengakhiri kegiatan mencuci piring dan beberapa peralatan dapur. Rei membalikkan badan dan melangkah mendekati Astan yang tengah berdiri. Rei mengulurkan tangan menuju kepala Astan, memberikan usapan pelan dengan senyuman di wajah. Akan tetapi, Astan hanya memasang wajah cemberutnya.

“Kamu ini sudah besar, tidak usah pasang cemberut seperti itu. Aku hanya ada sedikit masalah,” ucap Rei menarik tangannya.

“Yakin hanya itu?” tanya Astan lagi.

“Ya, hanya itu. Lebih baik kita pergi, ini hari pertamamu kerja bukan.” Rei berucap dengan pelan dan meninggalkan Astan.

Dengan senyum mengembang Astan berjalan cepat menyusul Rei yang telah memakai sepatu kerja. Astan berjalan tepat di samping kiri Rei dan terus membuntutinya seperti anak ayam yang selalu mengikuti sang induk. Mereka berjalan bersama melewati jalanan yang cukup ramai hingga di halte bus.

Mereka berdiri di sisi halte dan tidak berselang lama bus berwarna biru muda bernomor tujuan C-3. Astan berpamitan terlebih dahulu kepada Rei untuk pergi dan berjalan masuk, dia menempelkan sebuah kartu pembayaran di sebuah alat persegi empat yang berada di dekat sang sopir. Di semua kendaraan umum dapat menerima pembayaran menggunakan koin Weal ataupun kartu Weal.

Lihat selengkapnya