Kokok ayam terdengar dengan sangat jelas, jam di dinding menunjukkan pukul 06.00 pagi dan Astan masih terlelap dalam tidurnya. Akan tetapi, kokok ayam kembali terdengar dan membuat Astan terbangun dengan wajah kesal. Suara ayam jago itu merupakan milik pemilik apartemen yang tinggal di lantai satu dan baru saja membelinya kemarin.
Astan keluar dari kamar dan meneguk segelas air, melihat seluruh ruangan makan apartemen yang sangat sunyi ini. Dia menghela napas saat mengingat kenangan dirinya bersama Rei Akarina. Setelah merasa tenang, Astan melanjutkan kegiatan pagi ini. Yeni yang menjadi perwakilan teman-temannya berjalan mendekat dan berdiri tepat di depan Astan.
“Ada apa?” tanya Astan.
“Ini tentang Cakara, dia meminta kami untuk mengatakan ini. Dia sedang pergi keluar untuk beberapa hari karena memiliki urusan,” jawab Yeni dengan wajah gugup.
“Urusan apa?” tanya Astan lagi.
“Aku tidak tahu. Dia sama sekali tidak memberitahu dan dia juga minta agar kamu tidak khawatir tentangnya. Sepertinya kalian sangat dekat?” jawab Yeni dengan diakhiri sebuah pertanyaan.
“Jujur, aku baru pertama kalinya bertemu Cakara saat aku bicara dengannya di sana. Sepertinya dia selalu menjagaku dari jauh, itu membuatku tidak dapat menjangkau. Dia melihatku, tapi aku tidak. Meski seperti itu, aku merasa dekat.” Astan menjawab dengan senyum kecil dan wajah khawatirnya karena dia menjadi merasa tidak enak.
“Ah, jika dia bisa menyembunyikan diri. Itu artinya, dia cukup kuat.” Celetuk Yeni, membuat Astan menatapnya dengan wajah penasaran. Yeni yang melihat wajah Astan, hanya tersenyum canggung.
“Apa aku juga harus menjelaskan ini?” tanya Yeni yang dijawab oleh anggukkan Astan.
“Apa kamu belum mempelajari tentang level Roh/hantu, dan manusia?” tanya Yeni kembali.
“Belum,” jawab Astan cepat.
“Ah, baiklah. Aku hanya akan menjelaskan sedikit saja, tidak akan panjang. Jadi, hantu atau roh memiliki level. Hantu sejenis Cakara itu, kemungkinan ada di level tiga dan mereka memiliki dua tipe. Ada yang menjadi kuat karena memakan roh atau hantu lain, ada juga karena latihan keras. Sepertinya, Cakara adalah tipe yang kedua. Jadi, kamu tidak perlu khawatir.” Yeni mengakhiri penjelasan dengan senyum.
“Kalau kamu level berapa?” tanya Astan.
“Ah aku, aku level paling bawah yaitu level …. Kenapa kamu ingin tahu?” tanya Yeni.