Ghost Hunt: Panic In The Country

R.o.s.e B.l.u.e
Chapter #35

Vol. 1: Destiny || Chapter 34: Kebohongan atau Kejujuran

Orang berjubah itu melihat ponsel dengan cepat, sebuah pesan tertulis jelas di layar datar yang cerah. Setelah membacanya, dirinya lekas meninggalkan kedai dengan memberikan beberapa koin di meja. Di bawah hujan yang cukup deras, dirinya berjalan dengan langkah lebar. Melewati beberapa gang hingga telah sampai di belakang sebuah bangunan dan terdapat kendaraan sedan.

Dengan menggunakan kendaraan sedan, dirinya melaju menuju bangunan tua yang terdapat di tengah-tengah hutan. Akan tetapi, jalanan menuju bangunan tersebut sangat bagus dan halus. Sesampainya, orang berjubah itu disambut oleh puluhan orang yang menunggu.

“Tuan Adnu, kami telah membawa mereka ke sini.” Salah seorang yang memiliki jabatan sebagai ketua tim bersuara.

“Di mana mereka?” tanya Adnu.

“Mereka kami bawa di ruang bawah tanah,” jawabnya.

Setelah mendengarnya, tanpa berkata apa pun Adnu berjalan melewati lorong dan menuju bawah tanah yang gelap, hanya terdapat pencahayaan dari lilin di setiap beberapa meter. Sesampainya di ruang bawah tanah, Adnu berdiri tepat di depan orang yang dibawa oleh para anak buah. Hanya dengan memberikan isyarat tangan, mereka membuka penutup mata kedua orang yang tengah duduk di depan Adnu. Dengan wajah serius Adnu menatap kedua orang yang tengah memasang ekspresi terkejut.

“Padahal kalian sudah ketahuan, tapi tetap ngotot menyelidiki kami. Hentikanlah, sebelum ada yang terluka lagi.” Suara Adnu mendominasi di seluruh ruangan bawah tanah tersebut.

“Apa terjadi sesuatu kepada Astan dan Endra?” tanya Synta dengan wajah cemasnya.

“Mungkin,” jawab Adnu dengan begitu santainya. Dengan wajah kesal dan memerahnya, Synta terus mengeluarkan sumpah serapah yang penuh kata-kata kasar. Tentunya tidak pantas dilontarkan oleh seorang perempuan, tetapi Adnu hanya diam mendengarkan semuanya. Setelah Synta terdiam karena permintaan dari Arieli, Adnu meminta bangku dan mendudukinya dengan tenang.

“Jadi, apa yang membuat kalian penasaran? Sehingga terus mengusik kami,” tanya Adnu.

“Kenapa kalian melakukan semua ini? Membuka segel leluhur dan membuatnya termakan etintes gelap?” tanya Arieli sebagai permulaan.

“Ah, sepertinya Anda pintar membuat pertanyaan yang merangkum semua jawaban. Jadi, Anda ingin saya menjawabnya seperti apa? Anda ingin kebenaran atau kebohongan?” tanya balik Adnu.

Lihat selengkapnya