Esok harinya, sinar matahari terbit dengan gemerlap di langit Pulau Peolani, sebuah tempat yang penuh dengan keindahan alam tropis. Namun, hari ini adalah hari yang penuh gejolak bagi pulau ini. Perwakilan dari Negara Nyasa yang dan seseorang mengenakan topeng misterius, tiba di pelabuhan Pulau Peolani bersama sekelompok tentara yang tegap dan bersenjatakan lengkap. Kedatangan mereka menimbulkan kekhawatiran di kalangan penduduk Pulau Peolani.
Perwakilan dari Negara Nyasa bertemu dengan Siahn, pemimpin Pulau Peolani yang menggantikan tetua sebelumnya. Penobatan dia sebagai pemimpin tentunya dari hasil pengambilan suara dari para keluarga dan penduduk di pulau tersebut. Mereka mencoba untuk kembali bernegosiasi mengenai nasib Pulau Peolani, sebuah pulau yang berada di bawah wewenang pemerintahan Negara Nyasa.
"Selamat sore sekalian, saya adalah salah satu perwakilan dari pemerintahan bersama dengan Tuan Rande, kami ingin menyampaikan hasil dari diskusi terkait dengan Pulau Peolani yang di mana Tuan Siahn ingin menjadikannya sebuah Negara yang berdiri sendiri. Maka dari itu, saya memberikan waktu ini untuk Tuan Rande, beliaulah yang akan menyampaikan hasil dari diskusi beberapa waktu lalu di pemerintah pusat. Silahkan Tuan," ucap laki-laki yang masih muda itu dan memberikan waktu untuk Rande berbicara.
Rande yang merupakan perwakilan penting dari pihak Pemerintahan Nyasa berdiri dari duduknya untuk menyampaikan hasil rapat dan diskusi, "Terimakasih sudah memberikan saya waktu, saya telah melakukan diskusi dengan Pagas, Menteri dan beberapa pihak yang memang memiliki suara dalam pemerintahan. Terdapat dua hal yang ingin saya sampaikan, yang pertama mereka memutuskan untuk melepas Pulau Peolani dan kedua, mereka tidak akan memberikan bantuan apa pun kepada kepada pihak Pulau Peolani sebagai Negara."
Hasil dari rapat dan diskusi yang dilakukan oleh Pemerintahan Nyasa tersebut mencengangkan banyak pihak. Pulau Peolani dapat menjadi sebuah Negara Baru yang berdiri sendiri, dengan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh penduduknya. Pulau ini akan memiliki kedaulatan penuh, tetapi tanpa bantuan apa pun dari pihak Nyasa. Tentunya ini sangat membuat Siahn bimbang, tetapi juga merupakan kesempatan yang bagus. Ini karena rencana yang dibuat oleh orang bertopeng bernama Rande itu berhasil.
Namun, Siahn tentunya memikirkan hal-hal lain terkait dengan Rande, pasalnya hasil rapat dan diskusi yang dilakukan oleh Adli memiliki hasil berbeda. Entah apa yang dilakukan oleh pria bertopeng Rande. Setelah penyampaian hasil dari rapat dan diskusi itu telah usia, para tentara dan perwakilan dari Negara Nyasa meninggalkan Pulau Peolani.