Ghost Hunt: Panic In The Country

Hysa Inairt
Chapter #8

Chapter 7: Diterima

Chapter 7: Diterima


Setelah kepergian Nika, Astan mengubah wajah ramahnya menjadi sangat serius. Dia membalikkan badan, memberikan tatapan tajam kepada dua sosok yang telah duduk bersimpuh. Seakan keduanya telah menyesali sesuatu. Mereka memutuskan untuk mencari tempat duduk di sekitar taman.

Mereka duduk dengan Astan berada di tengah-tengah, dia mulai mengeluarkan suara bernada serius dan memberikan beribu-ribu pertanyaan. Dengan terpaksa Yeni menceritakan mengenai pekerjaannya di Gihan, tetapi tidak semua. Akan tetapi, tidak dengan buku note itu karena Yeni tidak merasa memilikinya. Anehnya, di note itu terdapat namanya. Astan mencoba untuk mengerti semua yang dijelaskan Yeni.

“Jadi, kamu adalah anggota organisasi Gihan. Bekerja agar para roh jahat tidak mengganggu. Kamu dibunuh karena menjadi mata-mata ganda, kenapa kamu melakukan hal yang berbahaya?” Astan berucap dengan paham.

“Kamu percaya?” tanya Yeni penuh tanda tanya di benaknya.

“Aku saja bisa melihat kalian,” jawab Astan dengan menghela napas sejenak.

“Baiklah, ayo kita pulang. Kita lanjutkan nanti di rumah.” Astan kembali bersuara dan segera berdiri dari duduknya.

“Ah, aku ingin jalan-jalan.” Yeni berucap dengan suara pelan, tetapi Astan masih dapat mendengarnya.

“Apa hantu juga suka jalan-jalan?” tanya Astan.

“Ya, dan juga. Aku ingin mengganti pakaian dan mengikat rambutku ini,” jawab Yeni.

“Aku tidak punya uang,” ucap Astan meninggalkan Yeni sendiri dan pergi bersama Cakara.

Dengan memasang wajah kesal Yeni berlari menghampiri mereka dan mengoceh ria, hingga Astan tidak lagi dapat menahan kekesalan atas semua ocehan Yeni. Astan masih dengan pendiriannya, begitu pula dengan Yeni. Hal tersebut membuat orang-orang yang berjalan melewati mereka heran. Astan yang menyadarinya, memutuskan untuk mengalah dan berakhir di bangunan berlantai lima yang merupakan salah satu mall terbesar di Distrik B.

Mereka berkeliling ke beberapa toko pakaian. Akan tetapi, belum mendapatkan yang sesuai hingga berakhir di salah satu toko khusus perempuan. Astan memamerkan senyum ramah saat seorang pelayan perempuan menyapa dirinya. Dia berjalan masuk dan berkeliling mengikuti langkah Yeni.

Astan mengambil satu pasang pakaian dan membayarnya. Setelahnya mereka pergi dari mall, menaiki bus menuju distrik B-4. Sesampainya di apartemen, Yeni mencoba pakaian yang dibelikan oleh Astan. Mereka berada di ruang makan, menonton Astan yang sibuk dengan wajan di tangan.

Dengan senyum di wajah, Yeni sama sekali tidak mengedipkan mata. Hal itu membuat Cakara menggelengkan kepala karena kelakuan Yeni. Tidak berapa lama, Astan telah menyelesaikan memasak nasi goreng. Dia mendekati meja makan, menaruh nasi goreng di tiga piring berbeda. Mereka menyantap makan malam bersama, Cakara dan Yeni yang sangat menikmatinya.

Lihat selengkapnya