Rasanya sesak saat bersikap tak ada masalah. Namun nyatanya hati ingin meraung dan berkata ini salah
***
Sinar matahari memasuki celah kamar Saura, gadis itu menarik selimutnya sampai ke atas kepala, menghilangkan sinar mentari yang menyilaukan matanya.
Tok tok tok
”Non Rara buka pintunya! Udah pagi Non, bangun sekolah!” teriak Bi Alim--asisten rumah Saura--di depan pintu kamarnya.
Saura mendengus, merasa kesal karena tidurnya terganggu. Dengan jiwa yang belum sepenuhnya sadar, Saura bangkit dari tempat tidur dan berjalan menghampiri pintu.
Saura membuka pintu kamarnya. “Kenapa, Bi?” tanyanya dengan suara parau khas orang bangun tidur.
Bi Alim menghela napas lelah saat melihat putri majikannya baru bangun di saat matahari mulai muncul.
“Ya ampun Non, ini udah jam 06.06. Gak inget sekolah?” ucap Bi Alim layaknya seorang ibu yang sedang memarahi putrinya.
Saura membulatkan matanya tidak percaya. Mampus riwayatnya jika datang terlambat!
Dengan gerakan cepat Saura berlari menuju kamar mandi yang berada di kamarnya, larinya terhenti ketika dia mengingat sesuatu.
“Bi! Siapin bekal buat Rara yaaa, tolong Bi sekalian bajunya juga, terima kasih!” teriak Saura, karena merasa Bi Alim sudah pergi meninggalkan kamarnya.
Bi Alim geleng-geleng kepala, maklumi sifat putri dari majikannya itu yang selalu manja setiap paginya.