Terkadang, kata 'bercanda' adalah kata yang paling ditakuti oleh seseorang
...
"Ya ampun Sauraa, lo abis dari mana aja sihh?? Jangan bilang lo baru dateng?" ujar Dara--teman bangku sekaligus teman masa kecilnya--saat melihat Saura memasuki kelas dengan wajah masamnya.
Suara teman sebangkunya itu Saura abaikan. Kemudian cewek itu beralih duduk di samping Dara.
"Lo kenapa sih Ra?" tanya Dara, namun masih juga tak dihiraukan oleh Saura.
"Saura! Lo kenapa sih? Tumben banget diem gitu?" tanya Dara sekali lagi, kali ini sedikit memberontak. Cewek itu melihat Saura hanya diam sambil menidurkan kepalanya di atas meja. Pandangan Dara beralih pada jaket yang dipakai oleh Saura. "Ra itu jaket siapa? Kok gue kaya kenal?"
Saura mendongak. "Dara enggak bisa diam apa?! Rara lagi capek tauu! Diam dulu sebentar, nanti juga Rara kasih tauu!!" kesalnya dengan emosi yang meluap-luap.
Dara menelan ludahnya, sepertinya dia memang harus diam dulu.
Telah terjadi keheningan setelah beberapa saat, sampai akhirnya Saura menoleh ke arah Dara.
"Dara, yang lain pada ke mana? Kok kelas sepi?" tanyanya.
Dara memutar bola matanya jengah. "Yah istirahat lah, lo pikir mereka semua enggak laper?"
Saura menganggukkan kepalanya mengerti. "Dara tahu Gio?" tanya gadis itu tak biasa.
"Biasa aja kali ngomongnya. Iya gue tahu, kenapa?"
Raut wajah Saura berubah seketika. "Rara tuh kesel sama diaa!! Dara tahu? Rara tuh abis dihukum sama dia, gara-gara Rara telat. Dan lebih parahnya lagi, dia malah bikin robek seragam Rara!"
"Oh."
"Kok Dara cuma jawab oh sih?!"
"Terus gue harus apa? Harus teriak-teriak gak jelas gitu? Harus kaget, karena lo abis ketemu cogan, terus karena tuh cowok robekkin baju lo, akhirnya tuh cowok kasih lo jaket. Dan karena hal itu, gue harus berteriak histeris karena iri sama lo, gitu? Basi Ra, ini dunia nyata bukan cerita fiksi yang sering lo baca," kata Dara, sekarang ia tahu kalau jaket itu milik cowok yang tadi disebut oleh Saura, Gio.
Saura memanyunkan bibirnya. "Tapi Rara kesel, Dara tau gak sih? Rara tuh habis dihukum sama Bapak Dahlan gara-gara Gio! Padahalkan Rara udah dihukum!"
Dara menghela napas lelah. "Mending sekarang istirahat dulu. Yuk lah, gue laper!" Dara bangkit dari bangkunya kemudian berjalan ke arah kantin, meninggalkan Saura yang masih kesal di tempatnya.