Ada pepatah yang mengatakan, kebetulan adalah takdir yang tertunda. Benar?
...
"ASSALAMUALAIKUM WR.WB UNTUK SELURUH PENGURUS OSIS KELAS 2 DAN 3 HARAP BERKUMPUL DI DEPAN RUANG OSIS SEKARANG. TERIMA KASIH WASSALAMUALAIKUM WR.WB."
Suara speaker pengumuman membuat Saura berdecak malas, padahal niatnya gadis itu hari ini akan pergi bermain ke rumah Dara.
"Ya udah sih Ra, masih banyak waktu ini!" ujar Dara sembari membereskan buku-bukunya untuk dimasukkan ke dalam tas.
Bel pulang sekolah memang sudah sejak tadi berbunyi, namun, kedua gadis itu masih nyaman di dalam kelasnya.
Saura mengambil tas-nya dengan asal lantas berlalu pergi sembari berteriak, "Rara duluan. Assalamualaikum!"
Dara hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan abstrak teman sebangkunya itu.
***
"Meong..."
Saura menghentikan larinya ketika mendengar suara kucing. Ia menoleh lantas menemukan seekor kucing kecil yang terjebak di pinggiran air mancur kolam ikan sekolahnya.
"Kok kamu bisa di situ sih Mengg?" Ia mendekat lantas mengulurkan tangannya.
"Meng ayo pegang tangan Rara, jangan cuma meong, meong doang dong!" gerutunya ketika kucing itu hanya meraung tanpa mau menjabat tangannya.
"Oh iya Rara lupa. Emeng kan bukan manusia yah? Pantas si Emeng nggak mau pegang tangan Rara...," gumamnya sembari menggaruk leher bagian belakangnya yang tidak gatal.