GIORA

Salwa Auralyra H
Chapter #9

9. Mulut samyang

Lagi-lagi sebuah jaket yang membuat kita dekat. Apa memang jaket adalah penyatu kita?

•••

"Gio bawa jaket nggak?" kata Saura ketika mereka telah sampai di parkiran sekolah.

"Terus kalo ada mau apa? Buat tutupin rok lo yang penuh darah itu? Najis!"

Saura memanyunkan bibirnya kesal. "Gio frontal banget sih ngomongnya! Dikira Rara nggak malu apa diomongin gitu sama cowok!"

Gio tertawa sinis. "Lo punya malu? Serius?"

"Udahlah, buruan mana motor Gio? Kasian si Emeng udah sekarat. Lagian Rara juga bisa nangis kalau lama-lama ada di deket Gio."

"Lebay, gue bawa mobil," ucap Gio sembari berjalan ke arah mobilnya. Saura mengikuti cowok itu dari belakang dengan tangan yang memegang tas yang sengaja ia turunkan sampai ke bawah roknya.

"Nanti mobil Gio kotor, gapapa?" tanya Saura ketika mereka sudah sampai di depan mobil CRV milik Gio.

Gio berdecak kemudian memberikan si Emeng pada Saura lantas mengeluarkan sebuah jaket dari dalam tasnya. "Tuh pake! Buruan masuk." Cowok berputar arah untuk menaiki kemudi mobilnya.

"Gioo...." ucap Saura ketika ia sudah duduk nyaman di dalam mobil.

Gio menyalakan mesin mobilnya lantas menaikkan sebelah alisnya.

"Ini halangan hari pertama Rara, dan rumah Rara jauhh bangett... Nanti kalo kelamaan bisa-bisa umm... darahnya se-semakin b-banyak," ucap Saura ragu. Gadis itu sedang berusaha mati-matian untuk menghilangkan rasa malunya itu untuk sementara.

Gio menjalankan mobilnya membelah kota Jakarta yang selalu ramai setiap harinya, mengabaikan Saura yang sedari tadi memanyunkan bibirnya kesal.

"Emeng, Rara dikacangin sama Gio, Emeng jangan kacangin Rara yah? Emeng pokoknya harus sembuh dan jadi kucing Rara!" curhat gadis itu. Selama perjalanan tidak ada sedkitpun percakapan di antara keduanya, yang terdengar hanya suara Saura yang berceloteh panjang lebar kepada seekor kucing berwarna hitam keabu-abuan itu.

***

"Loh, Gio, ini di mana? Ini bukan rumah Rara. " Saura celingak-celinguk memperhatikan sekelilingnya.

"Buruan turun, ini rumah gue," sahut Gio sembari membuka pintu mobilnya.

Saura menggangguk cepat, lantas cepat turun dari mobil dan mengikuti Gio dengan keadaan tubuhnya yang memeluk si Emeng.

"Assalamualaikum,"

Lihat selengkapnya