Dia aneh, katanya tak menyukaiku, tapi selalu saja di sisiku
•••
Jantung Saura berdegup kencang, bahkan ketika bel istirahat sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Percayalah, ia setengah sadar melakukannya!
"Ra, lo kenapa sih? Buruan pulang," tegur teman sekelasnya yang kebetulan piket hari ini, Keysa. "Dari tadi lo ngelamunin apa sih? Sampe si Dara ninggalin lo gegara dicuekin."
Saura menoleh. "Cuekin?"
"Heem, lo diem aja dari tadi."
"Keysa ngapain masih di kelas? Sendirian lagi."
"Gue kan piket Ra, lagian ada lo jadi gak sendiri kan?"
Saura mengembuskan napasnya pelan. "Keysa terlalu rajin," ujarnya.
"Ih apaan sih, yuk ah pulang!" Saura mengangguk, lantas berjalan bersama Keysa ke luar gerbang.
Sungguh, Saura masih terbayang dengan kejadian saat istirahat tadi!
***
Saura mendesah malas ketika angkutan umum tak kunjung datang. Langit mulai petang tapi ia belum sampai di rumahnya juga.