Dulu, aku meninggalkanmu membawa luka. Lalu sekarang, kamu kembali datang memberi luka
•••
Pagi ini Saura sudah sampai di sekolah tepat pukul 06.00 ketika Virgo mengabarinya semalam bahwa akan diadakan rapat OSIS di jam sekian. Dengan terpaksa akhirnya Saura berangkat dari rumah pukul 05.30 karena perjalanan dari rumah ke sekolahnya kisaran setengah jam.
Saat di depan ruang OSIS, Saura sudah melihat segerombolan adik kelas OSIS yang sedang tertawa.
"Pagi, Kak Rara," sapa mereka saat Saura melewatinya. Saura hanya tersenyum lebar lalu berjalan memasuki ruang OSIS.
"Akhirnya si Polos dateng juga!" kata Kafka, saat Saura berada di ambang pintu.
"Ih, Kafka kebiasaan! Rara nggak suka dipanggil polos."
"Oke, bego."
"Kafka!"
"Udah jangan ribut, Kafka jangan cari masalah lagi," ujar Niara atau gadis yang kerap sering dipanggil Ara adalah wakil ketua OSIS yang dikenal tegas tapi anggun gaya bicaranya.
"Emang ini rapat apalagi?" tanya Saura bingung.
"Kemping Ra, lusa kita bakal ngadain kemping," jawab Vino.
Saura hanya menganggukkan kepalanya mengerti. "Sistem nya mau kayak tahun kemarin atau kita pengin yang baru?"
"Yang baru Ra, gue enggak mau kayak tahun kemarin, gue pengen yang beda," kata Virgo dengan cepat.
"Oke."
"Ya udah yuk mulai sekarang aja. Mereka suruh masuk aja," kali ini Tania yang berbicara, bendara OSIS yang memiliki wajah jutek bin dingin.
Setelah menyuruh adik-adik kelasnya masuk ke dalam ruangan, Virgo selaku ketua OSIS mulai menyampaikan argumennya, dimulai dari kegiatan apa saja yang diadakan, di mana tempat yang dituju, berapa bus yang diperlukan sampai berapa kelompok untuk masing-masing tenda.
"Ada yang ingin bertanya?"
Gadis dengan rambut sebahu mengangkat tangan nya.
"Ya, Bella, mau tanya apa?"
"Jadi gini kak, kemping ini kan diadakan lusa. Sedangkan barang-barang yang dibutuhkan belum ada persiapan sama sekali, apa tidak terlalu cepat waktunya?"
Virgo tersenyum kecil menanggapi, membuat beberapa anggota OSIS lainnya memekik pelan melihatnya. "Pertanyaan yang bagus. Jadi, sebenarnya, untuk masalah barang-barang seperti tenda dan keperluan lainnya sudah dibeli oleh Kak Kafka dan Kak Vino, untuk masalah bus nya saya sudah meminta bantuan Pak Dahlan selaku pembina OSIS untuk memesannya dengan jumlah kurang lebih 18 karena hanya ada angkatan kelas 11 dan 12. Untuk masing-masing kelompoknya biarkan ketua kelas yang nanti mengatur. Jadi kalian tinggal mempersiapkan diri kalian sebagai panitia dan cekatan dalam mengawasi kelompok yang akan dipilih nanti, jangan sampai ada yang hilang seperti tahun kemarin, sampai sini paham? Ada yang mau ditanyakan lagi?"
"Paham kak."
"Ya sudah kalau gitu kalian boleh ke kelas masing-masing, pulang sekolah kumpul lagi untuk mempersiapkan acaranya ya?" kata Ara membuat Tania menggeleng tak setuju.
"Jangan ke kelas sebelum bayar uang kas," katanya membuat semua tertawa. Lalu mengantri untuk di depan Tania.
"Lo udah mirip kayak rentenir, sumpah!" kata Kafka.