Give up

dawai jingga
Chapter #20

Berpisah

Hari itu aku menginap di kos kalau aku di rumah pasti akan sedih memikirkan Niko. Di kos ada Silla ada Nindi, bercanda dengan mereka lumayan menghibur pikiranku. Malam itu Silla dan Nindi tidak ada rencana pergi jadi kita habiskan waktu di dalam kos. Sebelum tidur Nindi membuka-buka beranda BBM dia menemukan foto Niko dengan mbak Rinta. Mbak Rinta dia itu salah satu panitia ospek kita dulu, dia pengurus di bagian kelas Niko jadi dia kakak tingkat kita. Melihat itu Nindi langsung memberitahuku aku berusaha tenang aku tahan air mata yang akan jatuh ke pipi aku tidak mau terlihat menyedihkan di depan sahabatku dan membisu tidak bisa berkata apa pun.

Melihatku diam Nindi mengambil handphone yang ada di tanganku dan mengomentari foto yang di unggah mbak Rinta itu “sekarang kamu sama Dino mbak” tidak lama mbak Rinta membalas “iya Nin” sudah terjawab semua kenapa Niko mulai berubah air mata yang aku tahan akhirnya bocor juga aku mulai menangis tidak kuat menahan rasa sakit hatiku. Dibalas lagi oleh Nindi “tapi Dino pacaran sama Nayma lho mbak” karena capek menangis aku tertidur. Sudahku pikir matang-matang aku besuk harus menemui Niko dan memutus hubungan kita. Aku hancur ketulusanku di balas dengan perselingkuhan aku masih tidak percaya kenapa Niko bisa sejahat itu denganku apa kesalahanku yang bisa membuat dia berbuat seperti itu denganku. Hari itu kuliah hanya jam pertama saja siangnya setelah selesai kuliah aku SMS Niko,

“Nik ayo ketemu ada yang mau aku omongin” tidak lama dia membalas,

“dimana sayang?” memang tidak tahu malu masih bisa-bisanya dia memanggilku sayang. 

“di depan kos Silla aja” tanpa lama dia membalas,

“aku udah di depan kos Silla” aku keluar menemui Niko. 

Sampai di lorong jalan menuju ruang tamu kos aku berhenti aku bisa melihat Niko dari dalam tetapi Niko tidak bisa melihatku dari luar. Kakiku terasa lemas tidak bisa di langkahkan untuk berjalan aku tidak kuat bertemu dengan Niko orang yang sangat aku sayang dan orang yang sudah jahat kepadaku. Aku menahan air mataku sekuat tenaga agar tidak jatuh dan aku kumpulkan semua kekuatanku untuk lanjut berjalan ke ruang tamu. Aku harus berusaha sebiasa mungkin aku harus hilangkan dulu perasaanku agar terlihat di depan Niko aku tetap baik-baik saja.

Lihat selengkapnya