Give up

dawai jingga
Chapter #21

Sembuh dari luka

Aku bersyukur memiliki sahabat yang selalu peduli kepadaku walaupun kisah percintaanku berjalan tidak sempurna. Mereka selalu mendukungku memotivasi untuk selalu semangat dan kuat. Tiba-tiba kangen suasana tidur di kos karena sudah lama tidak menginap aku minta izin ke Ibu untuk menginap di kos Silla dan di izinkan. Malam harinya kita pergi dengan berjalan kaki untuk membeli makan malam, kita bawa pulang untuk di makan bersama-sama di dalam kos. Waktu kita mau masuk ke dalam gerbang kos saat bersamaan juga ada Niko dan mbak Rinta yang baru keluar dari kos Niko. Silla yang mendengar suara Niko langsung menyapa, Niko membalas sapaan Silla dan menatapku dengan muka sedih seperti merasa bersalah. Saat itu mbak Rinta hanya diam dan mengalihkan pandangan dia tidak memandang ke arah kita. Aku membalas tatap Niko dengan ekspresi datar dan langsung masuk ke dalam kos. Aku sudah tidak peduli dengan mereka, aku sedang berusaha untuk berdamai dengan keadaanku saat itu aku tidak mau ambil pusing. 

Kita makan bersama di dalam kos sambil membahas tugas kuliah yang sudah harus di kumpulkan. Kos Silla banyak menyimpan momen-momen merindukan yang tak akan pernah terlupakan sampai saat ini. Selesai makan Nindi berkata,

“Aneh banget gak sih mbak Rinta tadi gak noleh ke arah kita sama sekali, padahal dulu kalau di kampus dia nyapa aku duluan”

“Takut kali liat Nayma” ucap Silla sambil tertawa.

“Dih aku tidak peduli” ucapku.

“Nay” ucap Nindi.

“heem” ucapku dengan mata yang masih fokus melihat handphone.

“aku mau bilang tapi kamu jangan marah ya” 

“Iya apa” jawabku singkat.

“Kamu masih inget pas kamu ngajak aku ke mini market malam-malam 

mau beli coklat terus hujan itu”

“Iya masih inget kenapa?” 

“Waktu itu pas kita mau nyebrang jalan aku lihat Niko boncengan sama mbak Rinta, dan Niko liat kita yang sedang menyebrang jalan, maaf ya Nay aku dulu gak langsung cerita kamu, aku gak tega cerita kamu malam itu” ucap Nindi dengan muka memelas. 

Lihat selengkapnya