"Selamat pagi semuanya" kata seorang wanita yang kira-kira berumur awal tiga puluhan ketika memasuki ruangan kelas.
"Pagi buk" jawab mereka semua dengan serentak.
"Baiklah ini adalah hasil dari ujian matematika kalian dan ibu akan membacakan nilai tertinggi pertama sampai yang kesepuluh" kata guru itu kemudian.
"Yah buk" kata mereka serentak lagi.
"Nami 72, Siska 74, Samuel 74.8, Rena 76, Raki 78, Len 78, Dinar 78.3, Bani 82.8, Ye Shan 84 dan Sorania 100 sedangkan sisanya leader kamu yang akan bagikan" kata sang guru lalu mengangguk puas ke arah Sorania.
Faktanya banyak guru yang puas dengan nilai yang dia buat karena siswa ini termasuk siswa jenius yang dimiliki sekolah ini dan banyak penghargaan olimpiade yang telah dia menangkan membuat nama sekolah menjadi semakin harum diantara sekolah bahkan di dalam negeri.
Pihak sekolah juga tau tentang keadaan ekonomi keluarganya karena itu selain beasiswa untuk keperluan sekolah serta uang sekolah, mereka juga membelikan hand phone dan membuat gratis biaya studi tour yang dibuat oleh pihak sekolah agar ia bisa ikut tanpa harus terbebani oleh masalah biaya.
"Baik buk" ucap Bani sang leader lalu membagikan sisa kertas jawaban ke semua siswa setelah selesai iapun duduk kembali ke bangkunya.
"Oke semuanya lihat hasil ujian kalian siapa yang nilainya di bawah tujuh puluh kalian nanti akan mengikuti kelas tambahan pak Toni selama seminggu" kata sang guru melihat kearah siswa yang nilainya rendah.
Sontak semua siswa yang nilainya di bawah tujuh puluh pun langsung mengerang.
"Ah pak Toni matilah aku" keluh seorang siswa pelan.
"Memang berapa nilai mu?" tanya teman disebelahnya.
"67" jawabannya sedih.
"Wah kamu mending aku 49" kata siswa yang ada di belakang siswa itu frustasi. Mendengar ini mereka pun menatap iba siswa itu lalu menghela nafas bersama.
"Sudah kalian ini adalah siswa kelas 11A apa yang kalian keluhkan seharusnya kalian malu sebagai kelas unggulan nilai kalian rendah jadi gunakan kelas tambahan nanti sebaik-baiknya karena saya ingin setidaknya nilai yang memadai saat ujian lagi nanti, apakah kalian mengerti!" kata sang guru menatap tajam para siswa yang nilainya rendah.
"Baik buk" jawab mereka lemah.
"Apa kalian bilang?" tanya guru itu lagi.
"Baik buk!!" jawab mereka lagi kuat.
Guru itu pun mengangguk puas lalu ia memberi nasihat bagi mereka yang nilainya tinggi agar tidak mengendur ia berharap agar nilai mereka bisa bertambah dan untuk Sora ia berharap agar nilainya tetap dipertahankan.