"Dasar miskin! kumuh! awas aja nanti habis gue buat " teriak Resya kesal setelah mereka pergi keluar dari kelas.
"Betul Res nanti kita bales aja tuh kuman" sambung Nana sama kesalnya.
"Tapi gimana kalo dia masih bareng Arya bisa habis kita" kata Gu meng dengan takut.
"Iya juga" kata Key setuju.
"Gampang nanti kita pantau aja dulu si miskin tuh sama Arya gak dia kalau gak sama Arya kita bocorin aja ban sepeda si miskin tuh biar mampus dia, gimana oke gak?" kata Resya dengan senyum sinis.
"Oke" kata mereka bertiga serempak.
"Good, dah cabut yuk suntuk gue di sini nengok kelas si kumuh bagusan nonton anak basket kita daripada lihatin tuh miskin sama Arya buat panas hati" kata Resya yang diangguki oleh temannya kemudian mereka pun pergi ke lapangan basket bersama.
Di lain kelas duduk tiga orang remaja, satu mendengarkan dan yang dua lagi dengan semangat bercerita.
"An harus dilabrak cewek sok cantik tuh mana bisa kita biarkan orang macam itu" kata remaja di sisi kirinya.
"Iya betul tuh, emang dia pikir dia itu siapa dari uang kita juga tuh orang bisa sekolah ditempat ini" sambung remaja di depannya dengan kesal.
"Yah...Anna jangan diam aja kenapa kita harus datangi tuh si miskin biar dia tau tempatnya" kata remaja di sisi kirinya lagi.
"Aku gak bisa nanti Arya jadi benci sama aku kalau sampai dia tau aku jahatin anak itu" jawabnya setelah terdiam lama.
"Iis kamu nih yah, Arya sama kamu kan dah dari kecil berteman pasti dia gak marah sama kamu" kata Wenda yang duduk didepan Anna.
"Iya benar tuh, lagian kamu sebenarnya suka gak sih sama Arya?" tanya Nina remaja yang duduk disisi kirinya menatap Anna dengan bingung.
Pasalnya walaupun Anna gak pernah bilang kalau ia suka sama Arya namun sikap dan perilaku Anna selalu menunjukkan bahwa dia suka sama Arya, jadi waktu mereka tahu kalau si Arya lagi berduaan sama si miskin mereka jadi marah karena Anna dianggap apa sama tuh cowok.
"Nah gini aja kita datangi aja tuh miskin lalu bilang kalau kamu suka sama Arya dan kalian udah dekat sejak kecil, gimana?" usul Wenda melihat wajah Anna yang bermasalah.
"Oke tapi ini kalau bisa jangan sampai Arya tau ya" kata Anna setuju akan itu, mendengar perkataan Anna keduanya hanya bisa menghela nafas sedih.
Karena Anna belum pernah mengatakan perasaannya yang sebenarnya pada cowok yang dia sukai itu sampai sekarang. Bukan karena Anna tidak mau mengakui perasaannya tapi Anna takut jika ia akui perasaannya kepada Arya, Arya nanti akan menjauhi dia jadi Anna hanya bisa memendamnya.
"Yah udah jadi kapan kita jumpai si miskin itu?" tanya Wenda kemudian.
"Jangan sekarang karena Arya pasti pulang bareng sama dia" jawab Anna mengingat sifat Arya yang pasti melindungi orang yang dekat dengan dia.
"Oke tapi jika si miskin lagi gak bareng Arya kita datangi dia, gimana sepakat?" tanya Nina memastikan
"Baik" jawab Anna setelah berpikir sebentar.