"Nak ayo cepat sarapan nanti kamu bisa telat ke sekolah" teriak sang mama dari ruang makan.
"Iya ma ini udah siap" jawab Denis keluar dari kamarnya.
"Kamu sarapan aja dulu nanti perginya biar papa aja yang antar" kata Sony setelah anaknya duduk di kursi ruang makan.
"Iya pa" kata Denis kemudian makan sarapan pagi yang sudah dibuat oleh mamanya.
"Ini susu coklatnya, buku dan peralatan sekolah yang lainnya sudah kamu masukkan kedalam tas belum" tanya mama setelah memberi susu kesukaan anaknya itu.
"Sudah ma" jawabnya setelah mengunyah roti bakarnya.
"Bagus, masuk ke kelas yang mana si Denis nantinya pa" tanya Nara setelah memastikan bahwa perlengkapan sekolahnya Denis sudah lengkap.
"Masih belum tau tapi nanti dia akan di antarkan sama Rudi wakil kepala sekolahnya" jawab sang suami lalu meminum teh manisnya yang sudah hangat.
"Ya sudah kalau gitu kalian cepat habiskan sarapannya nanti Denis bisa terlambat ini kan hari pertama dia masuk ke sekolah masa terlambat" katanya setelah tahu siapa nantinya yang akan mengantar anaknya ke kelasnya nanti.
"Iya" jawab anak dan papanya bersama lalu melahap makanan mereka.
Sesudah selesai sarapan mereka berdua pun pamit pada Nara sebelum pergi.
"Sayang kami berangkat dulu ya" pamit Sony kepada istrinya tercinta lalu mengecup kening istrinya itu.
"Ma pergi dulu" pamit Denis setelah papanya lalu mencium punggung tangan mamanya.
"Iya kalian hati-hati dijalan ya dan kamu nak nanti jangan buat masalah disekolah kamu yang baru ya" kata Nara kepada kedua orang yang ia cintai lalu mencium punggung tangan suaminya.
"Iya" jawab mereka berdua bersama lalu masuk kedalam mobil setelah itu mobil melaju pergi meninggalkan rumah.
"Oh ya nak nanti disekolah kalau kamu jumpa sama anak yang namanya Arya Rahman kamu harus temanan sama dia ya" kata Sony sambil menyetir mobil.
"Emang dia siapa pa?" tanya Denis ingin tahu.
"Dia anaknya teman dekat papa saat masih SMA dulu jadi papa berharap kalian juga bisa berteman baik dan kamu nanti harus ekstra berusaha kalau ingin berteman dekat dengan dia, karena sifatnya sama persis dengan papanya itu yang selalu dingin dengan orang yang tidak dekat sama dia" kata sang papa menjelaskan siapa Arya Rahman kepada anaknya.
"Oke itu gampang tapi pa dia kelas berapa dulu sekarang" kata Denis setuju dengan permintaan papanya.
"Sama seperti kamu kelas 2 tapi papa kurang tau di kelas yang mananya dia" kata papa senang karena anaknya mau berteman dengan anak teman lamanya.
"Arya Rahman kan namanya gak masalah nanti Denis cari aja yang mana orangnya" katanya kemudian setelah tahu kalau papanya kurang tau yang mana kelas Arya.