Pagiku cerahku
Matahari bersinar
Ku gendong tas merah ku
Di pundak...
Selamat pagi semua
Ku nantikan-
"KLIK!" Bunyi alarm berhenti setelah remaja laki-laki itu menekan tombolnya. Perlahan, ia mencoba membangkitkan tubuhnya yang masih terasa berat...
"Aduh!"
... dan sakit, setelah pertarungan semalam.
Dino yang sudah terduduk di pinggir tempat tidurnya terkejut, karena ada noda darah disitu. Ia melihat baju tidur putihnya, yang juga dipenuhi warna merah.
Aduh... Menyusahkan. Kenapa juga, aku pilih warna ini untuk baju tidur? Pikirnya. Dengan rasa sakit yang ada, Dino berusaha menuruni tangga dari lantai dua dan memasukkan pakaiannya ke mesin cuci. Sembari menunggu pakaiannya bersih, ia menutupi luka di dadanya dengan plester sebanyak mungkin.
Di rumahnya, Dino memiliki sebuah kapsul yang bisa mengobati segala jenis luka dan penyakit ringan. Perangkat miliknya bahkan bisa memperlambat perkembangan sel kanker. Namun saat ada seseorang yang menggunakan alat itu, sebuah pemberitahuan akan terkirim ke kacamata AR milik ibunya yang sedang dinas di luar kota. Dino tidak ingin ibunya mengetahui apa yang baru saja ia alami.
Sekarang, begini saja dulu. Nanti aku pakai alat yang ada di puskesmas kompleks saja. Setelah lukanya tertutup, ia pergi menuju ruang makan dan mengambil sebuah piring serta sendok. Lelaki yang masih belum memakai seragam sekolahnya memakan nasi goreng yang sudah disiapkan ibunya sejak seminggu lalu. Makanan tersebut disimpan di dalam lemari pendingin dengan dibungkus plastik, kemudian nasi gorengnya hanya perlu dipanaskan dalam microwave.
Waktu makannya selesai, tetapi mesin cucinya belum. Dino memutuskan untuk memeriksa pelajaran sekolah kemarin, untuk memastikan ada PR atau tidak.