Perairan Manui, Laut Banda, Sulawesi
Suasana siang hari dari kedalaman sepuluh meter di bawah permukaan laut tidak semenyenangkan di bibir pantai. Temperatur air cukup dingin hingga bisa menembus pakaian selam dan membuat jari-jari tangan yang telanjang harus bergerak agar tidak kaku. Gelombang air perlahan mengombang-ambingkan tubuh di lautan yang lengang. Namun, setidaknya pemuda itu bersyukur sinar matahari masih mampu menembus dan sedikit membantu penglihatannya dari balik masker selam yang ia kenakan. Cukup terang untuk melihat makhluk-makhluk laut cantik yang seharusnya bisa ia nikmati jika sedang wisata selam seperti yang sudah menjadi hobinya saat berlibur. Khusus untuk hari ini, ia menyelam untuk sebuah misi.
Pemuda itu menggerakkan kakinya, fins membelah air perlahan membawa tubuhnya berenang menelusuri kapal kargo dengan panjang lebih dari 200 meter dan bertonase lebih dari 4.000 ton. Kapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan Manui seminggu lalu. Dari berita yang ia dapat, kapal berisi ratusan kontainer tujuan Nabire ini terkena hantaman badai, mengalami kebakaran, beberapa titik bagian kapal bocor, dan akhirnya tenggelam.