Godwin Agency

FS Author
Chapter #16

Part 16

Kami menuju ke rumah Aaron dengan membawa beberapa peralatan yang kami siapkan untuk misi ini. Aku sudah menghubungi pemilik rumah dan mengatakan apa yang terjadi secara garis besar dan dia menanggapi dengan senang hati. Jalanan malam itu sudah mulai sepi, sehingga memudahkan kami untuk melaju dengan kecepatan tinggi melewati lampu-lampu jalan.

Pandanganku mengarah ke Divya yang nampak sedikit muram saat menatap layar ponselnya beberapa kali. Sepertinya tidak ada pesan yang masuk dari ponselnya dan itu yang membuatnya nampak terganggu. “Ada apa?” tanyaku sambil tetap melaju dengan cepat.

“Hmm?” Divya menatapku bingung. 

“Sesuatu mengusikmu. Atau bisa kukatakan seseorang,” tebakku.

“Dia bertengkar dengan Sean G,” Shayla yang ada di bangku belakang menjawab dengan dingin, bahkan tanpa mengalihkan tatapan dari laptopnya.

“Serius, Shay?!” protes Divya langsung memutar badannya.

“Serius, Div?!” aku menanggapi dengan serupa, namun berbeda sasaran.

Divya membalikkan badannya kembali, menatapku, lalu menyandarkan badannya. “Sean mencurigaiku mengintip laptopnya.”

“Apa?!” sahutku tak percaya. “Kenapa?”

“Seseorang berhasil membuka file di laptopnya saat ia ada di hotel. Dan satu-satunya orang yang ia kenal mengetahui tentang keberadaannya saat itu adalah aku yang menemuinya pada siang hari,” jelasnya. “Aku sudah mengatakan aku tidak tahu, tapi tidak ada tersangka lain.”

“Astaga, Div!” aku langsung mengenali situasinya. “Itu aku dan Aaron.”

“Yah, sudah kuduga,” Divya tersenyum.

Aku memandangnya sekilas di antara fokusku ke jalanan. “Singkatnya, kami menyelidikinya karena ada keterlibatan transaksi dengan para tersangka. Tapi kami sudah bisa pastikan dia aman.”

“Aku tahu,” ia menjawab dengan santai, berbeda dengan saat ia menatap ponselnya tadi.

“Kami jamin, kami berdua tidak mengambil apapun darinya. Hanya sekadar memeriksa keterlibatannya dan dia sudah bukan urusan kami lagi,” lanjutku.

 “Tenang saja, Riv. Itu bukan masalah besar. Kita punya hal lain yang lebih penting untuk kita tangani saat ini,” ucapnya mencoba mengalihkan.

Aku berbelok memasuki halaman sebuah rumah, lalu menghentikan mobil kami. Kuputar badanku untuk menatap orang di sampingku lebih leluasa. “Aku akan bicara padanya setelah misi ini. Aku janji akan menjelaskannya.”

Ia mengangguk dan tersenyum. “Terima kasih, Riv.”

Kepalaku membalas anggukannya. “Ayo kita selesaikan kasus ini.”

Dengan segera, kami bertiga keluar dari mobil dan menuju masuk ke rumah yang menjadi markas penyelidikanku selama beberapa hari ini.

“Hei!” Aaron beranjak dari komputernya dan menghampiri kami.

“Aaron,” aku menjawab sapaannya.

“Nona-nona!” sambutnya. “Park Jim-Kyung, selamat dat—“

Divya dengan cepat memojokkannya ke salah satu dinding. “Dengarkan aku, Aaron! Riv mengajukan kerjasama ini pada agensi. Dia percaya padamu. Jika kau mengacaukan misi ini, maka aku akan mematahkan kakimu hingga kau memohon untuk tidak ingin bertemu kami selamanya. Mengerti?!” ucapnya dengan nada pelan yang mengancam.

Pandangan Aaron beralih ke arahku.

Aku hanya tersenyum dan mengangkat alis kananku melihatnya sambil terus berjalan menuju ke ruang tengah.

“Ehm,.. ya. Aku mengerti,” jawab Aaron setelah beberapa detik.

“Bagus!” Divya menyentakkan tangannya menjauh. “Rumah yang bagus. Terima kasih sudah menyambut kami,” ia mengubah sikapnya menjadi manis dengan hanya berselang satu detik saja.

“Eh,.. ya, terima kasih. Selamat datang,” Aaron nampak kebingungan. Tapi kemudian, ia mengikuti kami ke ruang tengah, dimana penyelidikan kami berlangsung.

Pandangan kami langsung tertuju pada dinding investigasi, menampakkan semua tersangka terhubung jelas antara satu dengan yang lain.

“Sepertinya aku langsung memahami secara garis besar,” Divya langsung menanggapi.

“Dari daftar tersangka yang kami selidiki, kini tinggal dua nama yang menjadi fokus utama kami,” aku mulai memberi gambaran. “Kami belum bisa memastikan motif dari keterkaitan mereka dan kami kehabisan data.”

“Data dari McKanzie dan Spark?” Divya memastikan.

“Dan dari Gold, Wells, dan Stone yang kami dapatkan saat mereka menginap bersama kemarin.”

Shayla menuju ke meja komputer Aaron. “Bolehkah?” ia menunjuk sambil meminta izin.

Pemilik meja langsung mengangguk, “ya, anggap—“

Shayla sudah terduduk dan mulai memainkan jarinya dengan cepat.

“—rumah sendiri,” lanjut Aaron lebih lirih karena sudah kalah cepat.

“Dixon menjadi pemain utama yang menghubungkan mereka karena ia pemasok bahan dari keempatnya,” ucapku mengalihkan perhatian kami dari sikap Shayla barusan. “James Spark dan McKanzie saling mendukung masing-masing perusahaan dalam bidang senjata. Perusahaan Gold membantu dalam teknologi kamera dan sensor pada keduanya. Perusahaan Gold dan Point Textile terhubung karena perhiasan berisi alat penyadap, yang selanjutnya terhubung dengan Hudson Fashion,” lanjutku.

“Point Textile tidak terlibat jauh karena hanya sebagai perantara antara Gold dan Hudson Fashion,” Divya memandang salah satu arah pita.

“Dari semuanya, tiga diantaranya sudah mendapat ancaman,” Aaron menambahkan. “Dan ancaman itulah yang membuat kami curiga, ada motif di antara mereka yang lebih dari sekadar jual beli barang. Ditambah lagi, sasaran Daisy yang menjual perhiasannya pada para tersangka dan beberapa tokoh lainnya.”

Divya mengangguk paham, menyesuaikan dengan cerita Eddie. “Jadi, Daisy menyadap untuk mencari informasi dari mereka. Tapi informasi apa? Kenapa ia membutuhkan informasi itu?”

“Dan untuk siapa informasi itu,” aku menambahkan.

“Dixon dan Gold memiliki hubungan yang lebih banyak daripada yang lain” Divya kembali menganalisis. “Aku ingat Eddie memberikan konsultasi pada mereka.”

“McKanzie, Spark, dan Gold. Eddie juga bilang jika mereka masih menyembunyikan sesuatu,” kataku membenarkan.

“Mereka terpusat pada satu orang yang memegang motif kasus ini,” ucap Shayla masih dari hadapan komputer Aaron.

“Oh hei, selamat datang di dalam percakapan,” Divya menanggapi dengan jahil.

“Diamlah, Div!” Shayla menjawab kesal. “Data yang kalian dapat memang sudah kalian kupas tuntas. Sebagian besar berasal dari transaksi yang tidak cocok dari para tersangka dan sesuai dugaan, kemungkinan ada penggelapan pajak sama seperti tersangka yang kalian coret sebelumnya."

Itu sudah menjadi dugaan awal kami dan kami masih belum mendapat jawaban lebih walaupun sudah mencari data-data lain. Kami perlu sudut pandang lain dan melihat apa yang sebenarnya terjadi pada mereka, yang bahkan disembunyikan pada konselor walaupun mereka memutuskan untuk melakukan konsultasi.

Lihat selengkapnya