Good(bye) Happiness

Junata Fan Dessi Sinaga
Chapter #5

Membuatmu Pergi

Hari ini, adalah hari pertama Naya tinggal di kediaman dokter tampan itu. Rumahnya cukup luas, dan sangat nyaman. Setiap hari ada asisten rumah tangga yang datang untuk mengurus rumah mereka. Karena Reynan dan kakaknya yang juga kebetulan bekerja di rumah sakit memiliki kesibukan di luar rumah. Seperti saat ini, Reynan hanya mengantarnya ke rumah dan tidak menemaninya karena banyak pekerjaan di rumah sakit. Jadi tinggal Naya dan Bi Rahmi asisten rumah tangga itu.

“Ini mba kamarnya.” Ucap Bi Rahmi yang mengatarkan Naya ke kamarnya. Kamarnya sederhana hanya ada sebuah Kasur lengkap dengan bantal serta meja dan lemari. Jendala kamar itu langsung menghadap ke halaman belakang yang dipenuhi tanaman hias yang sangat indah.

“Terima kasih.” Balas Naya.

“Saya tinggal ke dapur dulu ya mbak, mau nyiapin makan malam. Kalau ada perlu apa-apa panggil saya saja.” Pamit Bi Rahmi yang meninggalkan Naya sendiri di kamarnya.

“Lumayanlah daripada tinggal di emperan toko sana.” Monolog Naya yang langsung merebahkan dirinya di kasir. Hari ini ia cukup Lelah, sebelum pulang ia harus menjalankan konseling dulu dengan Reynan. Tenaga Naya terkuras untuk menanggapi semua pertanyaan dan lelucon yang di anggap Naya garing itu.

Terbuai dengan semilir angin yang bertiup dari taman belakang, mengantarkan Naya dalam perjalanan mimpi di sore harinya.

**

‘Nay, kamu aja yang pergi ya” Ucap seorang anak kecil berumur 12 tahun pada Naya yang  berusia 10 tahun kala itu.

“Nay maunya sama Kevin.” Jawab Naya dengan wajah memelas.

“Tapi Kevin mau pergi bermain ke taman kota Nay. Kamu sendiri aja ya.” ucap anak 12 tahun itu yang ternyata bernama Kevin.

“Gak mau tau, pokoknya Nay mau pergi kalau sama Kevin.” Paksa Naya dengan menghentak-hentakan kakinya di lantai.

“Kevin ikut ya. Nanti gantian Nay yang temanin Kevin ke taman kota. Ya ya ya mau ya.” Bujuk Naya lagi. Anak 12 tahun itu berpikir sejenak, lalu memberikan senyuman sambil mengangangguk kepala tanda setuju.

“Horeee!” teriak Naya Bahagia.  

Disini lah mereka berdua sekarang duduk tenang dalam mobil sambil sedikit bersenandung lagu kartun favorit mereka. Perjalanan dari rumah menuju kampung itu cukup jauh, kira-kira 30 menit jarak tempuhnya. Saat ini mobil mereka sedang berada di jalan yang berkelok-kelok, tak lama ada seekor ular yang melintas dan mengalihkan pandangan sang supir.

Lihat selengkapnya