Haruka memandangi ponselnya. Menunggu pesan balasan dari Muza. Kenyataannya ia mengirim pesan itu baru saja, akan tetapi terasa berjam-jam.
Bosan. Itulah yang Haruka keluhkan pada dirinya sendiri di dalam hati. Ia sudah menghabiskan tiga lembar kertas, menggambar karakter anime. Dirinya sempat berpikir untuk berhenti mengikuti kursus menggambar, ia pikir kembali di rumah juga tidak ada siapa- siapa. Oleh sebab itu Haruka bertahan di tempat kursus ini.
Berbakat menggambar hanya Haruka jadikan kegiatan mengisi Waktu luang. Haruka menginginkan menerbitkan buku, ia berharap dapat menulis cerita daripada menggambar. Hal yang berbeda serta tantangan adalah buah manis hidupnya.
Selain itu Haruka mendapat pesanan teman-temannya untuk menggambar mereka dalam versi anime. Haruka menarik biaya setiap satu lembar coretan. Kebetulan coretan yang sedang ia buat, pesanan gambar Muza bersama Nana. Pacar Muza, tingkat sepuluh. Nana berniat menghadiahkan kepada Muza sebagai parayaan bulan ke-4 dengan Muza.
Sudah satu jam Muza tak membalas pesannya. Hingga kelas tutup, Haruka berjalan keluar tertetes rintik hujan. Beruntung kelas berakhir saat hujan mereda.