Ruangan UKS sepi. Shannon meninggalkan UKS sebelum Nicky sampai. Nicky hanya bisa menghela napas.
Lepas keluar dari gerbang sekolah montor scoopy pink milik Muza menghadang Nicky. Disebelahnya ada Tomo mengenakan serba hitam, jaket, masker dan juga sarung tangan. Berbeda dengan Muza, mengenakan kemeja kotak-kotak merah tanpa ia kancing sedikit menutup seragamnya.
Seketika perhatian orang-orang tertuju pada Nicky. Hawanya terasa jelas, seolah-olah laser mata orang-orang mengarah pada Nicky. Hal yang paling Nicky benci, menjadi bahan perhatian orang- orang.
"Nick, Nicky!" panggil Muza.
"Hmn," sahut Nicky. "Aku antar pulang yuk,"
Nicky menggelengkan kepala, "Tak usah, nanti ketilang, aku gak bawa helm." Tolaknya.
"Tomo, pinjem helm,"
Tomo memberikan helmnya pada Muza. Muza memakaikan helm ke kepala Nicky tanpa mau mendengar alasan Nicky. Nicky sempat menyembur tawanya, paksaan ini sama halnya dengan ancaman.
"Terus Tomo gimana?"
Muza sibuk mengunci helm yang dipakai Nicky, "Gakpapa, pake aja," jawab Tomo enteng.
"Nanti ketilang gimana?"
Tangan Muza menepuk-nepuk helm Nicky, "Tinggal ditilang balik, ye, gak," sahut Muza tanpa rasa takut.
"Gak pake helm bahaya, mending aku jalan aja kan apartment-ku cuma 4 blok aja,"