Good Girl Problems

Donquixote
Chapter #17

Problem 4(?) #17

"Nicky mana?" tanya Yunos pada Yuri yang sedang mengecat papan.

Tanpa berhenti Yuri menjawab, "Dia ke rumah sakit,"

"Ada apa, kenapa dia di rumah sakit?" tanya Yunos yang sekarang jongkok di hadapan yuri.

Yuri melirik dengan tatapan sinis, "Bukan Nicky, tapi Shannon." 

Mereka terdiam. Namun mata berbicara. Menghujat Yunos yang tak tau malu atas perbuataanya kepada Shannon hingga menyebabkan depresi pada Shannon. Dia-Yunos, malah sibuk memikirkan orang lain daripada mencemaskan keadaan Shannon.

Terbaca jelas oleh Yunos. Harga dirinya tersisa dengan bertahan menangkap hujatan yang terpancar dari mata Yuri. Yuri enggan ambil pusing dengan harga diri, apa peduli dia, Yuri melanjutkan mewarnai papan tersebut. Papan yang digunakan untuk properti panggung untuk acara perpisahan. 

Yuri salah satu dari panitia pesta perpisahan tersebut. Pesta dan upacara perpisahan yang diadakan di luar ruang setelah pesta di hari sebelumnya.

Pembuatan properti dan dekorasi dipersiapkan di gedung olahraga supaya tidak mengotori lapangan sekolah.

Di sudut ruangan marching band sekolah untuk terakhir kalinya latihan. Mereka sedang istirahat jika selesai, seisi ruangan terdengar gadung dengan permainan musik mereka. 

Haruka termasuk anggota marching band. Haruka pemain terompet. Ia beristirahat dengan teman-temannya di panggung bongkar pasang. Suara gaduh Haruka dan teman-temannya terdengar di daerah Yuri yang sibuk mengecat papan.

"Lihat itu," teman Haruka menyikut Haruka.

Yang tadinya Haruka memandang pintu gedung sekarang beralih ke arah yang dimaksud temannya. Pemandangan Yunos yang jongkok di depan Yuri. 

"Jangan-jangan Shannon depresi gara-gara di tikung Yuri?" tuduh temannya.

"Ah," jawab Haruka, "aku kira kamu ada betulnya juga, inget nggak kemarin-marin, Yunos, Yuri, Muza sama Nicky masuk sekolah barengan. Ternyata Nicky ketularan si Yuri. ketularan bakat nikung. Dianya nikung Yunos, temennya nikung Muza. Kasihan yang ditikung depresi berat. Me-REKA!" muka Haruka disiram cat merah oleh Yuri.

Yuri membiarkan kaleng cat yang ia pegang jatuh. Isinya telah mewarnai wajah Haruka.

"Ini baru namanya setan beneran," ketus Yuri.

Mana tahan Yuri dengan kicauan Haruka. Sudah beberapa kali ia mendengar kicauan Haruka. Kali ini Yuri melewati batas amarahnya. Tanpa keraguan menyiram Haruka dengan cat.

Lihat selengkapnya