Di cafetaria Tomo melamun. Sendirian memeggangi sedotan yang ada pada minuman jusnya. Memandang lurus tanpa focus ke object tertentu, kosong.
Berbeda yang ada didalam benak Tomo. Peristiwa kemarin masih berputar, malamnya Tomo kesusahan tidur, sampai terbawa mimpi pula.
Sebenarnya beribu alasan dipikiran Tomo tertulis. Sayangnya yang sudah terjadi tidak bisa dipanggil lagi-memutar waktu kembali bukan kemampuan Tomo.
Berharap Tomo mampu mengeluarkan kata yang tepat untuk Shannon. Supaya Shannon memandanganya seperti yang ia harapkan.
"Ba!" kejut Nicky seiring menepuk pundak Tomo. Tomo tersentak reflek menoleh.
"Kaget aku," dengus Tomo.
"Nanti kamu kesurupan lho, ngalamun kelamaan," tegur Nicky.
"Kamu dari tadi di sini?" imbuh Nicky.
"Baru aja dateng, ini jus mangga ku juga baru jadi," lalu Nicky nyeruput jus mangganya.
Nicky meletakkan tasnya ke meja. Membuka ponselnya, membaca pesan dari Shannon. Tomo sekilas melirik ponsel Nicky dan langsung mengenali foto profil Shannon. Ia pun jadi tergoda mengintip perbincangan Nicky dengan Shannon.
Bahu Tomo sampai-sampai menyentuh bahu Nicky. Lantas Nicky menoleh ke Tomo. Entah, seperti magnet Tomo bertemu sepasang mata Nicky.
"Agak sana," pinta Nicky. Tomo geleng-geleng. Lalu Nicky menutup ponselnya, barulah Tomo menjaga jarak.
Tomo menyedot setengah jus yang ada di gelasnya karena kesal. Membuang muka ke arah lain, menggumam tak menentu.
"Kamu kenapa Tomo?" tanya Nicky heran.
"Gapapa" jawabnya singkat.
"Ngambek?" kejut Nicky berusaha melihat wajah Tomo, hingga membuatnya menepelkan perut ke meja. Tomo kian menggeser posisinya supaya Nicky gagal melihat wajahnya.
"Eh, kamu ada apa Tomo?" tanya Nicky bingung.
Tomo meyedot habis jus yang ia minum. Sehabis itu Tomo beranjak mengambil tas dan jaketnya di meja.
Kepala Nicky mengikuti gerak-gerik Tomo hingga Tomo menghilang. Sebuah kejutan tentunya bagi Nicky, bertanya-tanya dimana letak kesalahannya hingga membuat Tomo kesal padanya.
Sedangkan sisi Tomo. Orang yang memikirkan Shannon seharian, mana mungkin cukup mengetahui kabar Shannon yang lalu, Tomo ingin tau setidaknya kabar Shannon dipesan obrolan yang ada di ponsel Nicky. Tindakan kecil Nicky itu menyulut amarah Tomo. Walaupun kecil yang namanya menyulut amarah seperti api yang dapat menyulut sumbu api.
"Tomo!" panggil Nicky di tempatnya. Yang muncul Muza.
"Nicky!" panggil Muza dari kejauhan.
"Tomo mana?" tanya Nicky. Nicky beranjak dari tempat duduknya.
Kini Muza ada di hadapan Nicky, "Pergi dia,"
Nicky hendak menyusul. Muza yang peka langsung menahan lengan Nicky. Menarik lengan Nicky hingga Nicky kembali duduk. Muza duduk di depannya.
"Baru aja ketemu udah ngilang lagi," sindir Muza.
"Tapi,"
"Si Tomo paling balik ke gedung latihan band," Nicky pun percaya oleh kalimat Muza, "emang ada apa nyari dia?" selidik Muza.
"Tadi tiba-tiba dia marah, kan aku lagi chat sama Shannon, dia nyempil ngintip terus aku suruh geser, terus dia marah, Muza." jelasnya kalut.
"Halah tenang paling dia lagi 'm', mules," celetuk Muza.