Grace

Nuel Lubis
Chapter #5

Malam Natal 24 Desember : Yang untuk Kali Pertama

Sembari menunggu ibadah malam Natal dimulai (yang biasanya ditandai dengan dibunyikan lonceng), Greyzia coba menuliskan apa yang membuat pikirannya berkecamuk. Beginilah yang dituliskan oleh Greyzia Gunawan, salah satu tokoh utama di novel "Grace" ini.

"Tema Natal untuk saya adalah untuk berusaha menjadi pribadi yang jauh lebih baik lagi, yang menurut saya secara jauh lebih pribadi lagi, itu terkait juga dengan dosa.

Kalau menurut saya, dosa itu lebih daripada sekadar berperilaku buruk, tetapi juga suatu kondisi, sehingga kalau kita berusaha menjadi manusia yang lebih baik, maka itu bukanlah solusinya. Solusi yang bisa menyelamatkan kita hanya anugerah yang mengubah hati, yang dianugerahkan oleh Allah sendiri.

Perubahan yang menurut saya tidak mudah. Karena, menurut saya, perubahan itu adalah perubahan yang mengandalkan diri sendiri dan rasa benar yang merupakan akibatnya adalah kebalikan dari pengakuan dosa yang lahir dari hati serta pertobatan. Orang yang menyadari bahwa mereka berbuat salah lalu segera menyusun rencana untuk menjadi lebih baik, sesungguhnya sedang menyangkal apa yang tertulis di dalam Alkitab sendiri. Padahal bagaimana perubahan sejati bisa terjadi jika tidak melalui Tuhan dan kitab suci. Lewat situlah, pertolongan bisa ditemukan.

Sebetulnya yang sering kita semua abaikan itu pengakuan dosa. Bahkan termasuk saya sendiri. Padahal, saat kita mengaku dosa ke Tuhan, kita bukan hanya mengaku bahwa kita sudah berbuat dosa. Kita pun mengaku bahwa kita tidak mampu menyelamatkan diri sendiri dari dosa yang tadi kita akui dan sudah lakukan. Pengakuan yang sejati itu selalu merupakan gabungan antara mengakui kesalahan dan permintaan tolong ke Dia yang menciptakan kita semua. Alhasil, hati kita akan selalu merindukan hidup baru yang lebih baik lewat buah-buah pertobatan. Itu karena didorong oleh pengampunan dan kerinduan akan eksistensi Tuhan dalam diri kita semua.

Seseorang yang mengakui kesalahan dengan mengandalkan diri sendiri, dalam opini dangkal saya, pasti akan selalu merasa bahwa dirinya memiliki kekuatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Mereka akan terus menerus merasa bisa menebus dosa tersebut dengan kekuatannya sendiri. Mereka akan lebih mengupayakan segala sesuatunya sendiri. Tak heran ia pasti akan merasa dirinya lebih baik dari siapa pun, termasuk dari Tuhan. Sekalipun mereka mengakui dosa, murni karena ingin dianggap baik oleh orang-orang di sekitarnya. Ujung-ujungnya, pasti akan terus melakukan dosanya. Akan menjadi berbeda, jika di dalam buah pertobatannya, ada aspek vertikal di dalamnya.

Menghadapi dosa dengan cara seperti itu berarti merasa bisa menyelamatkan diri sendiri. Itu juga yang saya lihat dari jemaat-jemaat sekarang ini. Malah mungkin jauh lebih daripada yang saya pernah bayangkan. Padahal, hal seperti itu tidak akan pernah menghasilkan perubahan yang bertahan lebih lama. Tidak akan ada kerendahan hati yang benar-benar bisa melindungi dan menghindarkan diri kita sendiri dari perbuatan-perbuatan tercela. Cara itu tidak akan berhasil. Menurut saya, cara yang paling tepat adalah memohon secara langsung pertolongan Tuhan. Caranya tentu saja adalah melalui doa yang benar-benar ke Tuhan yang menciptakan kita semua.

Ingin bukti? Lihat saja seluruh kisah dalam Alkitab. Itu merupakan cerita tentang orang-orang yang terperangkap dalam dosa tanpa harapan kecuali anugerah dari Tuhan sendiri.

Saya berharap, di hari Natal kali ini, sekalipun ada banyak tantangan hidup, marilah kita tetap menyadari dosa kita. Tetap mengandalkan Tuhan, Ia yang penuh rahmat akan menyertai dan menolong kita semua."

Greyzia berhenti menuliskan kata-kata yang cukup mengusik otaknya tersebut ke dalam sebuah buku berukuran kecil yang selalu ke mana-mana ia bawa. Perempuan itu memiliki satu kebiasaan yang selalu berusaha mencatat apa saja yang harus ia tulis dari setiap khotbah pendeta mana pun yang ia dengar. Greyzia merasa ia belum cukup dekat dengan Tuhan. Padahal, melalui hubungan yang lebih intim dengan Tuhan, segala problematika dan tantangan Tuhan bisa teratasi.

Lihat selengkapnya