Greyzia baru saja pulang dari kumpul bareng keluarganya di sebuah restoran all-you-can-eat. Ia pun sudah selesai mandi dan berganti pakaian menjadi sebuah daster, yang entah kenapa perempuan itu senang sekali mengenakan sesuatu yang berwarna kuning sebagai teman tidurnya. Sebelum naik ke atas tempat tidur untuk menyelonjorkan tubuh dan menutup mata, Greyzia mengecek dulu ke kandang Cinderella. Tumben sekali anjingnya itu tidak rewel. Masih pukul sepuluh malam, namun Cinderella sudah tertidur.
Pintu kamar Greyzia diketuk. Ternyata ibu kandungnya, Ibu Kezia. Dari arah luar kamar, Ibu Kezia berseru, "Zia, kamu jangan tidur dulu. Nanti tengah malam, ada doa tengah malam. Ibadah tahun baru pertama di keluarga kita."
"Iya, Ma," seru balik Greyzia.
Bersamaan dengan itu, datanglah pesan dari seseorang yang sudah membuat perasaan Greyzia campur nyaris sebulan ini ke dalam ponsel Greyzia.
"Selamat Tahun Baru 2024. Sekiranya kesehatan, keberuntungan, dan berkat dilimpahkan untuk kita semua di tahun yang baru ini. Kita juga diberikan kekuatan untuk menghadapi hari-hari ke depan dengan kekuatan yang dari Tuhan. Sekadar bahan renungan, ada ayat bagus, yang diambil dari Yesaya 40:31, yang berbunyi, 'Tetapi orang-orang yang menaruh harapan pada TUHAN akan mendapat kekuatan baru. Mereka akan terbang tinggi seperti burung rajawali, mereka akan berlari dan tidak menjadi lesu, mereka akan berjalan dan tidak menjadi lesu.'"
Lagi dan lagi, jantung Greyzia berdebar-debar. Ia coba menenangkan situasi dengan memegangi dadanya. Sekali lagi pula, entah apa yang terjadi, Cinderella menggonggong. Yang bersamaan dengan itu pula, kucing-kucing di luar mengeong-ngeong. Beberapa warga perumahan sibuk membuat kembang api kelap-kelip ke arah langit malam, yang akhir-akhir ini makin sikit terlihat.
Greyzia nyengir dan segera membungkuk. Ia tersenyum manis ke arah Cinderella. Cinderella menyalak pelan. Ia lalu membuka pintu kandang tersebut. Anjing itu segera melompat ke arah Greyzia.
"Cin, kamu ini kenapa, sih?" tanya Greyzia mengelus-elus bulu Cinderella. "Kadang aku sering merasa kamu itu kayak bisa membaca apa yang ada dalam batin aku. Apa kebetulan, yah, waktu dia kirim pesan ke hape aku, dan perasaan aku kembali berkecamuk, kamu suka gonggong?"
Cinderella lalu menyalak tiga kali.
"Bentar, yah," Greyzia berdiri dan menuju lokasi di mana kotak Royal Canin itu berada. Cinderella tetap saja mengikutinya. Senang sekali anjing itu hingga melompat-lompat. Saat disuguhkan makanan anjing tersebut, Cinderella makan dengan lahap.
"Entah karena apa kamu kegirangan. Royal Canin yang aku kasih buat kamu? Atau, apa benar dugaan aku?" ujar Greyzia sembari mengelus-elus Cinderella lagi.
Setelah itu, Greyzia bangkit lagi dan bergegas mengambil ponselnya yang ia tanpa sadar letakkan di atas ubin. Sudah terbayang-bayang kata-kata balasannya kepada Firman.
"Semoga cinta dan kebahagiaan selalu mengelilingi kita semua di setiap langkah perjalanan kita tahun 2023. Marilah di awal tahun 2024 nanti, itu kita jadikan sebagai babak baru yang penuh dengan keberhasilan dan kebahagiaan untuk kita semua. Happy New Year 2024!"
Eh, Cinderella menggonggong. Lalu, satu pesan tiba lagi ke ponsel Greyzia. Yang masih dari orang yang sama. Selanjutnya, timbul percakapan antara Greyzia dan Firman di WhatsApp.
"Sama-sama. Kamu juga yah. Eh, kamu belum tidur?"
"Belum. Mama minta aku jangan tidur dulu. Nanti, tengah malam, ada kebaktian awal tahun."
"Religius, yah, keluarga kamu?"
"Emang kamu nggak ada apa?"