Grace

Nuel Lubis
Chapter #16

Minggu Kedua Pra-Paskah: Dimuat Juga

"Oke, deal." begitu tulis Gideon ke Greyzia lewat sebuah aplikasi obrolan.

"Maksudnya, nggak ada revisi lagi, Kak?" ketik Greyzia sebagai balasannya.

"Iya, sudah tidak ada revisi. Aku usahakan terbit untuk edisi bulan depan."

"Puji Tuhan."

"Senang banget, yah, kamu?"

"Ya iyalah, Kak Gideon. Semua orang pasti senang banget tulisannya bakal dimuat dan dibaca puluhan orang."

"Hahaha, tapi, kamu salah, Zia."

Greyzia mengernyitkan dahi. Jantungnya berdebar-debar. Ia takut Gideon hanya sedang mengerjainya. Dengan takut-takut, ia membalas, "Maksudnya apa, Kak? Nggak lagi ngerjain, kan?"

"Yah, nggak, lah, Zia. Kalau aku bilang deal, yah, deal. Sudah selesai direvisi dan siap tayang. Yang aku maksud itu, nggak cuma dibaca puluhan. Bisa dibaca sama ratusan orang. Kemungkinan tulisanmu bakal diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris, itu juga ada, loh."

Greyzia menarik nafas lega saat membaca pesan dari Gideon tersebut.

Setelah menjalani pelatihan menulis yang cukup keras, karena harus mengalami revisi berkali-kali, akhirnya akan ada satu tulisan Greyzia yang akan dimuat di Daily Ferment (atau versi Indonesia, Ragi Harian). Betapa senang Greyzia akhirnya namanya bisa eksis pula di kalangan publik, walau dalam bentuk sebuah tulisan rohani Kristiani. Mimpi menjadi nyata. Salah satu impian Greyzia menjadi kenyataan.

"Yah, udah, yah, aku mau on the way kamar mandi dulu. Mau siap-siap ke gereja. Kamu ibadah pagi, kan?"

"Iya, Kak. Ini juga tadi seharusnya udah masuk ke dalam kamar mandi, Kak. By the way, terima kasih buat informasinya, Kak Gideon."

"Oh, iya, Zia, ada yang mau aku tanya."

Lihat selengkapnya