Sang Perusak Persahabatan
bacaan kitab suci: Amsal 16: 20-30
Apakah kita pernah menyaksikan persahabatan yang retak karena kata-kata? Pernahkah kita terpikirkan bahwa penggunaan kata yang tidak tepat, canggung, atau kata-kata yang ofensif, bisa merusak relasi?
Di dalam Amsal 16:28, atau keseluruhan isi dari Amsal 16, perlu kita ketahui bahwa ada dua tipe orang, dan mungkin harus kita waspadai. Pertama, orang curang yang suka menimbulkan pertengkaran. Hal ini berbeda dengan orang yang memberikan kritik konstruktif. Si Curang ini tidak bermaksud untuk membangun orang lain, tetapi untuk menghancurkannya. Kegemarannya ialah bertengkar. Si Curang suka dalam pembahasan masalah ketimbang penyelesaiannya. Masalah yang sudah selesai pasti dibuat menjadi runcing kembali. Si curang ini pun senang berdebat.
Selanjutnya tipe kedua adalah seorang pemfitnah yang menceraikan sahabat karib. Atau, bisa kita kenal sebagai Si Buang Gosip. Saat saya remaja dulu, kita menyebutnya Bigos. Si Bigos ini senang menempatkan sahabatnya dalam pergosipan. Ia bahkan tak peduli kebiasaannya itu bisa menempatkan sahabatnya dalam posisi yang lebih rendah.
Seorang teolog bernama Bruce Waltke mengatakan bahwa si Curang dan si Bigos selalu berusaha menempatkan orang di bawahnya, supaya derajat martabatnya meningkat. Hal ini membuat persahabatan menjadi rusak. Tak heran, keduanya sedikit sekali memiliki persahabatan yang berkualitas.
Akan tetapi, saya tetap tidak ingin kita memusuhi jenis-jenis orang tersebut. Dinasihati, iya. Kita rangkul mereka dengan kasih. Yesus sering mengajarkan kita akan kasih, bukan?
Bukan tidak mungkin kita akan menjadi si Curang atau si Bigos. Ada baiknya kita perlu memperhatikan hati kita yang paling dalam. Kadang ada berhala yang hidup tanpa disadari. Kita diam-diam menaruh rasa iri, padahal ia adalah sahabat kita. Kita memfitnah, bergosip, dan melakukan tindakan-tindakan yang destruktif. Daripada menghakimi seseorang sebagai si Curang atau si Bigos, lebih baik kita introspeksi terlebih dahulu. Mungkin saja ada benih-benih si Curang dan Bigos dalam hati kita.
Marilah meneladani sang Sahabat Sejati, Yesus dari Nazaret. Ia mati dikhianati oleh bangsa Yahudi. Yahudi menggunakan Romawi untuk mengeksekusi Yesus. Tetapi di atas Salib Yesus berkata, “Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat."
Luar biasa sekali memiliki sahabat sejati seperti Yesus tersebut!
***
Hari ini Greyzia tidak beribadah minggu di gereja yang biasanya. Bukan ke gereja juga, Greyzia pergi. Hari minggu ini, gadis peranakan Tionghoa tersebut mengunjungi rumah sakit. Ada ibu dari temannya yang sedang dirawat di rumah sakit. Besok senin si ibu harus menjalani kemoterapi.