Grace

Nuel Lubis
Chapter #35

Minggu Keenam setelah Trinitatis: Ide Greyzia untuk Pacarnya

Greyzia tersentak. Ada yang menyentuh bahunya. Ternyata itu Firman, kekasihnya. Firman tersenyum dan berkata, "Aku nggak nyangka, Zia, kamu bisa main piano."

"Nggak jago, kok, Bang," ucap Greyzia tersenyum. "Cuma bisa mainin lagu yang simple-simple aja."

"Kalau mainin lagu Ada Apa dengan Cinta, bisa dong?!" goda Firman yang sekonyong-konyong mencium pipi Greyzia.

Greyzia langsung mencubit lengan Firman. "Apaan sih kamu, Bang? Di upacara pemakaman orang, malah bisa-bisanya ngegombal gitu."

Kepala Firman lebih mendekat ke Greyzia dan berbisik, "Tapi, kamu suka, kan?"

"EHEM!" Datanglah Indira. Indira menggeleng-gelengkan kepala. "Tolong, yah, hargai yang belum punya pasangan. Nggak malu apa dilihat para tamu?"

Baik Greyzia dan Firman lalu mengedarkan pandangan ke apa yang ada di sekitar mereka. Ternyata ada beberapa orang memperhatikan apa yang mereka berdua lakukan. Entah sejak kapan orang-orang ini memperhatikan.

"Eh, tapi, Zia," kata Indira nyengir. "Mainin lagi, dong, lagu tadi. Yang twinkle, twinkle, little star, how I wonder what you are."

"Mainin lagu Ada Apa dengan Cinta aja," Firman masih terus menggoda Greyzia. "Ada apa dengan cinta, perbedaan aku dan engkau...--"

Mendadak Firman kesakitan. Ternyata perut laki-laki itu kesakitan setelah disikut Indira. Indira langsung menyemprot Firman, "Anggap aja dari pacar lu, Bang. Lagian, heran deh, ngegombal itu tahu tempat, lah. Lagian ibu gue juga nggak suka siluman gombal."

***

Sembari memeluk erat anjing Poodle kesayangannya, Greyzia cengar-cengir tak keruan mengingat kejadian minggu lalu. Persis di hari minggu. Saat upacara pemakaman ibu kandungnya Indira, salah seorang sahabatnya. Perempuan itu geli sendiri mengingat kekonyolan yang dilakukan oleh pacarnya tersebut.

"Firman, Firman," desah Greyzia nyengir di atas tempat tidur. Ia lalu melepaskan pelukannya dari Cinderella. Cinderella memilih untuk loncat dari tempat tidur dan berlari-lari di dalam kamar tanpa menggonggong. Ia tertawa terbahak-bahak memperhatikan kelakuan Cinderella.

Greyzia berujar, "Cinderella, kamu tahu nggak, kamu sama dia itu sama? Sebelas-dua belas, kalian itu. Kadang nyebelin pake banget. Kadang gemesin. Bingung aku, seberapa persen nyebelin sama gemesinnya."

Lalu Greyzia menghela nafas. Ia meminta Cinderella untuk diam terlebih dahulu. Kali ini Cinderella menurut seolah-olah tahu apa yang akan dilakukan majikannya tersebut. Cinderella spontan meringkuk di atas ubin. Anjing Poodle itu tidak tidur dan hanya merebahkan diri dengan tatapan nyaris kosong. Anggap saja seperti itu. Di balik tatapan kosong Cinderella, seperti ada sebuah senyuman yang seolah-olah berkata, "Aku senang kamu adopsi, Greyzia,"

Lihat selengkapnya