Grace

Nuel Lubis
Chapter #42

Chapter 41: Semesta Bersekongkol

Sebetulnya sejak hari senin yang lalu, tamu terhormat dari Vatican City datang ke Indonesia. Konon, datang pada sore hari. Hanya ibadah--atau disebut juga sebagai misa--diadakan. Yang diadakan di stadion sepak bola kebanggaan satu Indonesia. Pada saat misa bersama, banyak teman Greyzia yang posting. Ada yang berupa foto, video, rekaman suara, bahkan sampai dibuatkan satu cerita atau puisi.

Tamu agung dari Vatican itu pun sekarang sudah tidak di Indonesia. Namun, euforianya masih terasa hingga hari minggu. Sampai-sampai, saat Greyzia membuka akun Facebook milik dirinya, ada temannya yang membagikan tulisan yang menurut si teman beSegerwasal dari si Tamu Agung dari Vatican. Yang beginilah isinya.

***

10 Nasihat Paus Fransiskus untuk Pasangan Suami-Istri

1. Meskipun sangat sibuk, sediakan waktu untuk pasanganmu;

2. Tumbuhkan sikap mendengarkan satu sama lain dan saling terbuka;

3. Saling menerima kekurangan;

4. Jangan pendam amarahmu. Sekaligus, jangan bawa tidur dengan kemarahan;

5. Ucapkan selalu 3 kata ajaib ini: Tolong, Maaf, dan Terima Kasih;

6. Saling percaya:

7. Cinta butuh perjuangan juga pengorbanan;

8. Berbeda pendapat itu wajar, tapi jangan saling menyakiti;

9. Perbanyak membaca. sehingga jadilah lebih bijaksana;

10. Paus Fransiskus berkata:

"Berjanjilah pada dirimu sendiri, seburuk apapun orang memperlalukanmu";

11. Janganlah pernah menjadi orang jahat, tetaplah berbuat baik;

***

Membaca judulnya saja, itu membuat dada Greyzia sedikit sakit. Tiba-tiba, perempuan itu terngiang-ngiang dengan kejadian sebelum pacarnya itu mulai berulah. Sampai sekarang pun, Greyzia sering menggunakan kata itu: berulah. Andai saja Firman tidak resek, mungkin saja ia akan terus menerus mengorek-ngorek isi hati Firman. Salah satunya itu kapan Firman memiliki rencana untuk melamarnya. Adalah impian perempuan mana pun, agar kekasihnya menghalalkan hubungan mereka.

Sembari menggendong Cinderella, sembari Greyzia masih mengamati hal-hal yang tersurat di halaman beranda akun Facebook milik dirinya. Ingatan Greyzia masih terngiang-ngiang bagaimana Firman menyatakan cinta kepada dirinya.

***

Tak hanya melalui suara Pak Pendeta Eddie Tjandra yang mendadak lebih kencang--entah karena apa (yang jelas bukan karena penyuara gereja), Greyzia dibangunkan oleh suara pesan masuk ke dalam ponselnya. Rupanya ia lupa mengarahkan nada ponselnya ke mode senyap. Dengan malu-malu, Greyzia coba mengecek ponsel. Ternyata itu dari Firman.

Obrolan ini terjadi via WhatsApp.

"Zia, bisa keluar sebentar dari ruang ibadah? Ada yang mau sampaikan?"

"Harus sekarang?"

"Iya. Aku tunggu di depan gedung sekolah minggu. Buruan."

Mau tak mau Greyzia keluar dari ruang ibadah. Ini tak biasanya. Ia jarang sekali menyelinap saat khotbah sedang berlangsung.

Seperti ada yang memburunya, Greyzia pun mempercepat langkahnya. Ia bergegas menuju gedung sekolah minggu. Benar saja, di depan ruang kelas TK, berdirilah Firman yang terlihat tegang dan mengumbar senyuman.

Lihat selengkapnya