GRAHANA

Kagura Lian
Chapter #17

16

DENGAN terkejut aku membangkitkan tubuhku dari tempat tidur. Kepalaku basah, juga selimut dan bantalku. Napasku terengah-engah, jantungku berdetak sangat cepat.

“Paman Ferri! ... Pamaaaaaan!”

Tidak berapa lama kemudian, pintu kamarku diketuk-ketuk, dan aku mendengar suara Bi Santi memanggilku dari luar sana. “Mas, Mas Kenny, ada apa? Mas Kenny tidak apa-apa?”

“Enggak, Bi. Enggak apa-apa. Sepertinya aku tadi mimpi buruk.” Aku mengelap keringat yang mengucur deras di pelipisku. Aku meraih ponselku dan aku melihat jam menunjukkan pukul 05.40.

“Oh, kirain bibi ada apa, Mas Kenny teriak-teriak. Mau bibi ambilkan air hangat?”

“Enggak usah, Bi. Terima kasih.” Aku merasa heran kenapa bukannya Ibu yang mendatangi kamarku. Biasanya jika aku berteriak atau mengalami apa pun pasti selalu Ibu yang muncul bukannya Bi Santi. “Ibu ke mana, Bi?”

“Ibu sedang ke rumah Paman Ferri, tadi ada telepon dari istrinya nyuruh Ibu segera datang ke sana. Mas Kenny juga tadinya mau diajak, tapi Mas Kenny masih tidur dan kata Ibu kasian Mas Kenny mungkin kecapaian karena tidurnya lelap sekali.”

Aku membelalakan mata, lalu dengan cepat aku bangun dan kugapai baju sweaterku yang tergantung di dinding kamar. Setelah membuka pintu kamar aku segera berlari secepat yang aku bisa. Meninggalkan Bi Santi yang berdiri di depan kamarku.

“Mas Kenny, mau ke mana?”

 

Lihat selengkapnya