Blurb
Andin mengerti setiap orang pasti butuh pasangan seumur hidup. Karena itu dia maklum saat didesak Mamahnya untuk segera punya pacar. Masalahnya, Andin yang masih 23 tahun dan sibuk dengan kuliah magister masih merasa belum siap. Selain karena Andin belum bisa move on dari seseorang, dia juga masih ingin mewujudkan mimpinya sebagai penulis, mimpi yang sudah lama terkubur.
Tapi, siapa yang bisa menebak tentang takdir? Disaat Andin sedang dalam proses menulis tentang cinta pertama yang menurutnya sangat abu-abu (tidak jelas), pemuda yang pernah singgah dihatinya itu muncul dengan alasan yang tidak terduga, dan berakhir tinggal satu atap dengannya.