Tempat awal yang telah dilihat oleh 2 orang yang baru saja tiba di sana. [Aldora City]. Kota tersebut adalah kota awal bagi para pemain GHO saat baru tiba. Berdasarkan pengamatan Hasan, kota tersebut sudah hancur dan seakan seperti kota mati di dunia itu. Hasan dan Fadhel tidak ingin membuang waktu mereka untuk panik. Langkah mereka pun dimulai dari kota itu.
Hasan dan Fadhel cukup terkejut saat mereka berjalan ke kota itu. Kota tersebut begitu ramai oleh makhluk-makhluk tidak biasa. Kedua mata mereka melihat sekitar secara bergantian. Semua orang di sana bukanlah manusia. Mereka semua memiliki kepala seperti kadal. Keduanya masih belum percaya akan apa yang mereka lihat.
“Fadhel, apa kita benar-benar berada di dunia GHO? Suasananya agak mengerikan,” Kata Hasan yang berbisik pada Fadhel.
“Ya. Aku yakin kita sudah dibawa ke dunia GHO. Kau bisa lihat di sana banyak makhluk-makhluk menyerupai kadal?” Ujar Fadhel sembari menunjuk ke depan.
“Selain itu, penampilan kita juga berubah, ya? Aku menggunakan jubah berwarna hitam dan rambutku berwarna putih cerah,” Kata Hasan sambil mengusap-usap kepalanya.
“Kemungkinan ini juga dampak dari desain karakter di GHO. Kita berubah menjadi karakter yang disesuaikan dengan diri kita. Aku juga menggunakan jubah merah, tapi rambutku tetap hitam. Selain itu, pasti ada penyesuaian lain dalam tubuh kita berdasarkan data-data GHO,” Kata Fadhel dengan serius.
“Kau benar. Aku memeriksa status kita. Beberapa [Skill] yang kumiliki cukup tinggi, tapi [Magic Skill] yang kumiliki tidak ada. Dengan kata lain, kita diberikan beberapa [Skill] tambahan untuk menjadi [Hero],” Ujar Hasan sembari memeriksa statusnya.
“Ya. Kemungkinan, statusku tidak jauh berbeda dengamu. Kita sebagai Ras Manusia diatur agar tidak dapat menggunakan sihir di dunia ini, ya? Selain itu.....”
“Oh, mata uang di dunia ini juga agak berbeda. [Ald]? Itu nama mata uang GHO?” Tanya Hasan dengan nada rendah.
“Kita hanya diberikan 1000 Ald sebagai pemain baru. Kita harus menambah uang kita dan mencari banyak informasi di dunia ini,” Kata Fadhel dengan serius.
Keduanya berjalan cukup jauh dari tempat mereka masuk ke kota. Langkah mereka berhenti seketika. Mata mereka tertuju pada batu besar dan tinggi di tengah kota. Batu itu memiliki tinggi sekitar 10 meter dengan beberapa tulisan yang tertera di sana.
Hasan dan Fadhel mencoba mendekati batu tersebut. Mereka menganggap bahwa itu adalah monumen yang cukup besar dan menjadi simbol [Aldora City]. Para penduduk tidak sedikit yang menghampiri dan menyaksikan monumen kota itu. Meskipun kota tersebut tertutup oleh beberapa tanaman besar, kemegahan monumen itu masih terjaga. Selain itu, kondisi kota tidaklah sepi ataupun mati. Informasi ini menunjukkan bahwa kota tempat mereka singgah sekarang adalah kota yang diatur dengan baik untuk para pemain.
“Kalian berdua....apa masih baru?” Tanya seseorang yang mendekati keduanya dari belakang.
“Ah, ya. Kami baru sampai ke kota ini. Kami berdua sengaja mampir untuk menyaksikan kota yang belum kami singgahi,” Jawab Hasan dengan nada lembut dan tersenyum.
“Begitu, ya? Namaku Voth. Aku adalah salah satu orang yang tinggal di sini dan sangat memahami sejarah panjang kota ini,” Jawab laki-laki itu dengan ramah.
“Salam kenal, Tuan Voth. Namaku Hasan dan dia rekanku, Fadhel,” Kata Hasan sambil memperkenalkan dirinya.
“Hasan dan Fadhel, ya? Nama kalian cukup unik. Kalian berasal dari ras apa?” Tanya Voth dengan perlahan.
“Kami dari Ras Manusia. Apakah Tuan Voth tahu di mana Ras Manusia lain?” Kata Fadhel sembari balik bertanya.
“Ras Manusia? Di dunia ini, aku tidak pernah mendengar ras itu. Bahkan, [Monumen Ligrd] tidak pernah mencantumkan apapun tentang ras yang kalian sebutkan kalian,” Jawab Voth sambil menggelengkan kepalanya sesaat.
“[Monumen Ligrd]? Apakah itu batu besar itu?” Tanya Hasan sambil menunjuk ke arah batu besar yang baru dia lihat.
“Ya. Ikuti aku. Aku akan tunjukkan pada kalian,” Kata Voth sambil berjalan duluan ke arah [Monumen Ligrd].
Hasan dan Fadhel mengikuti dari belakang Voth. Mereka masih tidak yakin bahwa keberadaan umat manusia di GHO tidak ada. Apakah pengaturan GHO memang seperti itu? Keduanya masih belum begitu mengerti soal dunia GHO, sehingga mereka mengikuti arus untuk mendapat informasi lebih banyak.
“Hasan, apa kau yakin berkenalan dengan ras lain dengan nama asli kita?” Bisik Fadhel pada Hasan.
“Maaf. Aku tidak menyadari hal itu. Itu keluar langsung dari mulutku. Untuk saat ini, kita gunakan saja nama itu. Kita akan menggunakan nama [Hero] kita saat waktunya tiba,” Ujar Hasan membalas perkataan Fadhel.
Voth berhenti tepat di salah satu sisi batu besar itu. Hasan dan Fadhel pun ikut menghentikan langkahnya. Voth menunjuk ke arah atas monumen itu dengan cakarnya. Pandangan Hasan dan Fadhel melihat ke arah yang ditunjuk oleh Voth.
“Perhatikan tulisan-tulisan di sana. Itu adalah jumlah ras yang ada di dunia ini. Ada 198 ras yang tersebar di dunia ini termasuk ras kami, Ras Kadal Merah. Namun, tidak ada catatan apapun mengenai Ras Manusia,” Kata Voth sembari menjelaskan beberapa hal mengenai ras-ras di dunia GHO.
“Apakah ada Ras Iblis di dunia ini?” Jawab Fadhel yang masih penasaran.
“Mereka sudah tidak ada. Ras Iblis dinyatakan telah punah setelah [Perang Fillia] 5000 tahun yang lalu. Itu adalah perang terbesar dalam sejarah dimana semua ras bersatu untuk memusnahkan Ras Iblis yang memiliki pasukan yang tidak terhitung jumlahnya. Namun, catatan sejarah untuk detail perang tersebut tidak ada di kota ini,” Jawab Voth dengan nada sedikit tinggi.
“Dengan kata lain, Ras Iblis sudah dihapus keberadaannya dari sejarah, ya?” Tanya Hasan untuk membuktikan perkataan Voth.
“Benar. Catatan sejarah [Monumen Ligrd] mencatat keberadaan 199 ras sebelum Ras Iblis telah musnah dari dunia ini. Semua itu berkat [Great Hero],” Jawab Voth membenarkan perkataan Hasan.
“[Great Hero]? Apakah mereka benar-benar ada?” Tanya Fadhel dengan rasa masih penasaran.
“Itu benar. Mereka adalah penyelamat bagi semua ras di dunia ini. Berkat mereka, Ras Iblis telah dimusnahkan. Namun, mereka yang menggunakan senjata suci untuk menjadi [Great Hero] berasal dari Ras Iblis. Hal tersebut membuat mereka dibunuh oleh ras lain dan keberadaan [7 Senjata Suci] tidak diketahui oleh ras manapun,” Jawab Voth dengan penjelasan yang cukup panjang.
“Jadi, [Great Hero] di dunia ini adalah musuh dari 198 ras, ya?”
“Aku tidak bisa menyangkal itu,” Kata Voth dengan nada yang terdengar kecewa.
Dua laki-laki tersebut cukup sedih mendengar sejarah singkat yang diceritakan oleh kadal merah itu. Perasaan Hasan mulai sedikit mengerti tentang dunia ini. Ketika dia berpikri menjadi pahlawan adalah pekerjaan yang luar biasa, maka hal itu akan hilang seketika. Bagaimana jika pahlawan itu adalah musuh dari 199 ras di dunia? Itu bukanlah hal yang bisa ditangani oleh 2 orang yang baru tiba di dunia itu.
Pandangan Hasan sedikit teralihkan dari monumen tersebut. Dia melihat sebuah batu yang diletakkan di atas meja tepat di depan monumen besar itu. Hasan sedikit penasaran dengan batu yang berbentuk aneh itu.
“Kau tertarik dengan [Stone Arrow] itu, ya?” Tanya Voth yang tiba-tiba memandang Hasan.
“[Stone Arrow], ya? Apakah itu juga termasuk salah satu dari [7 Senjata Suci]?” Hasan bertanya balik pada Voth.
“Tidak sepenuhnya benar. Itu adalah salah satu senjata suci yang gagal dikembangkan oleh leluhur kami. Seingatku, mereka juga berkata bahwa dunia membutuhkan senjata atau peralatan untuk kepentingan pertahanan dan kedamaian kota ini. Oleh karena itu, mereka menciptakan purwarupa dari senjata suci para [Great Hero] terdahulu dengan kekuatan yang melebihi [Great Hero] sebelumnya, tapi gagal,” Jawab Voth dengan tenang.
“Apa aku boleh menyentuhnya?” Tanya Hasan kepada Voth.
“Tidak masalah. Lagipula, senjata itu tidak akan bereaksi terhadap sihir apapun,” Jawab Voth menyetujuinya.