Jawaban yang diucapkan Hara, membuat atmosfir ketegangan. Semuanya menunggu. Melihat jauh ke atas, para algojo tak ada tanda-tanda akan menjatuhkan sandera. Dari arah layar, Hara mendapat ucapan selamat tak ubahnya Gian yang berarti jawabannya benar. Gambar confetti ditampilkan lagi. Suara terompet dan gerakan animasi dari layar dibuat secara berlebihan.
Sekali lagi suara pekikan dan tepuk tangan ditujukan pada Hara. Empat guru yang selamat langsung diturunkan. Beban seberat gunung yang bertengger di pundaknya telah hancur. Ia rasakan ringan tubuhnya, pipinya dibanjiri air mata. Kepuasan dan kebanggaan yang luar biasa merebak dalam dada Hara.
Keberhasilan Hara menutup akhir dari game keenam. Mereka menyesal hanya bisa membebaskan delapan orang guru dari cengkeraman algojo. Tapi, itu lebih baik daripada tak bisa menyelamatkan satu pun.
Satu game lagi, maka berakhir sudah game secara keseluruhan. Mereka harap malaikat pencabut nyawa itu menepati janjinya.
Berhubungan dengan pengetahuan
GAME 6 (LEVEL 2)
Rule : Sekali lagi. Hanya anak yang berhasil menjawab di level sebelumnya yang diberikan sebuah soal tentang ilmu pengetahuan secara umum. Jika benar, ia bisa menyelamatkan beberapa guru. Jika salah, ia sama saja telah membunuh beberapa guru. Anak yang salah menjawab, tidak mendapat perlakuan hukuman apapun. Tinggi menara menjadi dua kali lipat dibandingkan sebelumnya.
Disangka telah selesai, game ini hanya kembali lagi ke awal. Delapan guru yang telah selamat itu melesat naik ke atas menara, tubuh mereka seolah ditarik tali yang tak terlihat. Tinggi menara itu berbeda dengan yang pertama, kini lebih tinggi. Pada game tertulis menjadi dua kali lipat, artinya tinggi menara sekarang adalah enam ratus meter.
“Ke-kenapa…? A-ada apa…?”
Anak-anak tidak mengerti apa yang terjadi. Guru-guru itu, yang baru saja bisa bernapas lega telah terlepas dari tangan mereka.
“A-apa ini? Game keenam belum selesai?” Aldi melongo.
Tertulis dalam layar hanya dua partisipan yang boleh mengikuti level 2 ini, yaitu Gian dan Hara. Game ini akan dimulai lagi, memberikan pertanyaan-pertanyaan pelik itu lagi. Dengan mudahnya merampas kebahagiaan yang baru saja diraih.
Nama Hara pun dipanggil.
Pertanyaan : Sebutkan nama asli butterfly (kupu-kupu)?
Hara kembali berdiri untuk menjawab pertanyaan. Di samping ia tidak paham dengan apa yang telah terjadi, ia tidak mengetahui jawabannya. Di saat Hara sadar batas waktu telah usai.
Jawaban : Flutterby
“To-toloong! Tunggu… aku belum siap!” Hara berteriak ke layar.
Empat guru itu terjun bebas dari ketinggian enam ratus meter, lebih mengerikan dari sebelumnya. Jeritan yang menyayat selama menukik jatuh lebih lama dua kali. Hara terjatuh dengan lutut terantuk keras paving block. Batinnya tercabik-cabik penuh luka. Empat nyawa yang susah payah sudah ia selamatkan, berakhir sia-sia.
Pemandangan itu begitu menyakitkan bagi gadis itu. Air matanya masih bisa mengalir meski telah terkuras diperas habis.
“Si-sial… dia nggak berniat memulangkan para guru hidup-hidup! Dari awal para guru udah digariskan untuk mati! Entah mau menjawab benar berapa kali, menara itu malah semakin tinggi! Kita semua diperdaya!”
Hara telah gagal. Tersisa satu orang lagi, sekarang adalah giliran Gian. Laki-laki itu menunduk sambil berjalan tertatih ke tengah-tengah.