Growing Up: Let's walk on flowers path together

Lilly Amundsen
Chapter #8

Chapter 8

29 Agustus

Pukup 5.00 am para gadis sibuk menyiapkan bekal sekaligus sarapan. Mereka sangat bersemangat, terkhusus Sisilia, Lizzy, Flo dan Sireen. Setelah itu bahkan, Lizzy, Flo, Sireen, berhamburan menuju kamar Sisilia untuk melanjutkan rencana mereka. Mereka berencana untuk menata rambut dan mengenakan riasan tipis. Hari ini, hari terakhir penerimaan mahasiswa baru, sekaligus menjadi hari yang spesial, pikir mereka. “Mereka udah mulai,” ujar June sembari meminum segelas jus jeruk.

Daisy dan Meidi melihat ke arah yang June maksud –kamar Sisilia, lalu mereka tersenyum. “Ya, mereka tahu caranya bersenang-senang,” kata Meidi.

Katy kembali ke kamarnya, Aerina mengikuti di belakangnya. Di persimpangan lorong, ia sempat menoleh mengamati Katy cukup lama. Ada sesuatu yang aneh, pikirnya. Ia masuk dan menutup pintu, menyandarkan diri di sana, lalu menghela napas. Sesak dalam dirinya keluar bersamaan dengan Co2 yang ia hembuskan.

Musik mengalun di kamar Sisilia, sesuai dengan vibes girl crush –musik yang ceria dan berani. June berdiri di pintu, mengamati. Sisilia sibuk mengaplikasikan make up di wajah Sireen, sedang Lizzy sibuk menata rambut Flo. Mereka terlihat bersenang-senang, seperti dua hari lalu yang menyebalkan tidak pernah terjadi dalam hidup mereka. Tak lama, Viggie datang dari belakang June, ia dengan segera bergabung.“Let’s have fun, girl!” ujarnya.

Satu hal baik hari ini, mereka tidak perlu berangkat pukul 4.00 pagi. Mereka sampai di kampus pukul 7.00 dan terkagum-kagum dengan dekorasi yang tertata sepanjang jalan kampus. “Wow,” ujar Lizzy, dagunya hampir jatuh.

Kali ini, mereka terlihat seperti anak SMA –dengan seragam batik masing-masing- dengan aura lebih dewasa. Lizzy berpenampilan sederhana, dengan rambut yang di-curly, sisi kanan dan kiri di atas alsinya dijepit. Sireen terlihat manis dengan jilbabnya yang rapi. Flo terlihat menggemaskan dengan rambut shaggy-nya yang curly, poninya sudah panjang ia harus segera memotongnya lagi. Viggie bahkan menarik bagian rambut depannya ke belakang, menjepitnya agar bagian rambut yang ia highlight biru dan merah muda itu terlihat. Sisilia mengikat setengah rambutnya dan menjepitkan jepitan dengan pita warna hitam di bagian belakang –ia bahkan mengenakan kardigan putih berenda.

Katy dan Aerina tidak tertarik untuk melakukan itu semua. Sehingga mereka terlihat bersahaja dengan mengikat rambut. June, penampilannya sedikit berbeda, ia menggunakan make up tipis di wajahnya, rambutnya yang sepanjang telinga tidak bisa ia apa-apakan. Sedang Meidi dan Daisy benar-benar seperti biasanya.

Daisy keluar dari mobil Noah. Tatapannya sudah terarah pada para gadis di seberang. “I’ll see you later, Dais,” bisik Noah dan mereka pun berpisah. Daisy menghampiri teman-temannya. Tidak sabar bergabung dengan mereka.

“Ya. Daisy punya segalanya,” ujar Lizzy lirih sampai hanya Sireen yang mendengarnya. Kharisma Daisy sangat gila, pikirnya. Ia tidak perlu melakukan apa-apa untuk disebut mengagumkan.

“Dais! Akhirnya. Aku kira kalian bakal terlambat tau,” ujar Sisilia dengan segera, ia bahkan menggenggam kedua pergelangan tangan Daisy, menunjukkan kekhawatirannya, sedang Daisy hanya meringis.

Mereka berjalan sepanjang jalan –dengan dekorasi warna-warni yang ceria. Para Mahasiswa baru itu sibuk berfoto. Di bagian atas, terdapat banner bertuliskan “Selamat Datang Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 2018/2019” itu membuat hati mereka terenyuh. June membaca denah yang tertera di sana.

“Wow, vanue utama,” komentar June.

“Ya, bakal ada bintang tamu, katanya,” Sireen menambahkan. “Siapa? band kampus, kah?” tanya June.

“Band tanah air,” sahut Viggie, si pembawa informasi.

“Wow, serius?” tanya June.

“Iyee, soalnya tiap tahun gitu, katanya sih,” balas Viggie. “Wow, siapa ya kira-kira?” June berusaha menebak, sekaligus mengajak mereka menebak juga.

“Ya, mungkin Yovie and Nuno?”

“Atau Dewa 19?”

“Mungkin juga Sheila on7?”

Lihat selengkapnya