Aku sedang mempresentasikan tugas kuliah di depan kelas pagi ini. Bedanya, kali ini presentasi individu. Meskipun sebelum maju tadi aku sempat merasa grogi sedikit, tetapi aku bisa menyampaikan materi dengan lancar dan jelas kali ini.
“Sekian presentasi dari saya, apakah ada pertanyaan?” Aku menutup presentasi. Teman-teman di depanku mengangguk-ngangguk —antara mengerti dan tidak mendengarkan.
“Jika sudah cukup jelas, saya akhiri presentasi saya. Terima kasih atas perhatiannya, Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh.” Salamku, yang dibalas jawaban salam dan tepuk tangan.
Aku, Naya, Shera, dan Bella berencana menonton film di bioskop Grand Mall siang ini, seusai kelas. Aku, Shera, dan Bella langsung menuju tempat parkir mobil setelah keluar dari kelas.
“Naya dijemput di depan Tekkim ya?” Tanya Bella padaku.
“Iya, Bel.”
“Cabut sekarang banget nih? Baru jam 10 nih, masih 2,5 jam lagi cuy filmnya.” Sambung Shera.
“Jalan kesana aja udah hampir sejam, Sher. Ntar jajan dulu aja” Jawabku.
Shera mengalah, “Iya sih.”
Kami langsung berjalan menuju kampus Naya untuk menjemputnya. Tak perlu menunggu lama karena Naya sudah menunggu di sana. Kami berempat asyik mengobrol, membicarakan banyak hal selama perjalanan. Aku banyak tertawa lepas.
Aku banyak tertawa di dalam gedung teater mendapati banyak adegan lucu di film animasi yang kami tonton ini. Rasanya sudah lama aku tidak tertawa lepas seperti ini, entah karena terlalu sibuk kuliah atau aku yang kurang menikmati hidup.
“Hush, ngakak mulu lu.” Shera di sampingku menyikutku pelan ketika aku tertawa sendiri —padahal tidak begitu lucu.
Aku mengambil beberapa butir popcorn milik Shera, “Biarin.” Jawabku singkat.
Shera melirikku, lalu membalasku dengan mengambil gelas minumanku yang terletak di antara kami berdua, lalu meminumnya.
Aku tidak terima melihatnya, “Heh jangan banyak-banyak!” Bisikku.
“Sssttt.” Bella menghentikan keributan kami.
Selesainya menonton, kami menuju food court Mall yang tak jauh dari bioskop. Kami makan sambil membicarakan film yang baru kami tonton. Obrolan kami mengalir begitu saja.
“Seneng dah gua ngeliat lu hari ini, Dis.” Celetuk Shera tiba-tiba. Bella dan Naya sontak melihatku.
Aku mengerutkan dahi, “Kenapa emang?”
“Cerah aja gitu.” Jawab Shera sambil menatapku. “Iya gak sih, Nay? Atau emang dia sebenernya gitu?”
Naya tertawa, “Iya haha, aku aja kaget.” Jawabnya yang membuatku sedikit kesal —tapi tak masalah.
“Guys.” Panggil Bella, yang sontak membuat kami memerhatikannya. “Mau yoghurt gak? Aku traktir.”
“Mau!” Jawab kami bertiga serempak.