Arfen Untuk Thifa

Rini IR
Chapter #1

Bab 1

***

"Thifa, Sebenarnya... Gue udah lama cinta sama lo. Gue udah sangat lama memendam rasa ini ke elo. Rasa cinta, yang bahkan seorang pun gak akan ngerti. Thifa... Lo mau kan jadi pacar gue? " Seru Cowok itu, yang sudah bertekuk lutut di hadapan Gadis mungil yang kini wajah nya terpaku.

"Thifa... Gue sayang banget sama lo. Please terima gue.. Apapun yang lo minta bakal gue kabulin. Please Thiff... Gue sayang ke elo" lirih nya lagi, kini dengan tatapan yang menarik bagai magnet berkekuatan super. Cowok itu merogoh Kantung jaket nya, membuka kotak cincin Putih kilau itu.

Cowok itu dengan Kharisma nya, Tatapan matanya yang seolah bisa menarik siapapun. Mata yang Tajam, Alis yang lebat, bibir yang tebal. Wajah nya mendongak berusaha menatap mata gadis itu. Berharap ada kata 'iyah ' yang keluar dari bibir tipis gadis itu.

Angin kencang pantai menerpa kasar wajah nya, Deru gelombang menjadi saksi pernyataan cinta Pria itu.

Gadis mungil itu, yah Lathifa Kenneira namanya. Thifa diam mematung. Ada berjuta bahkan tak terhitung rasa bahagian nya saat ini. Diam tak bergeming, seolah ini mimpi baginya. Cowok yang di sukai nya sejak SMP saat ini tengah bertekuk lutut di hadapan nya, mengutarakan perasaan nya di tepi pantai sore. Ah, bukan kah itu Romantis?

"Gue ma--" ucapan Thifa terpotong.

"Gimana Thif? Udah romantis belum? Kira - kira Raisa bakal nerima Gue gak kalo gue nembak dia pake cara gini? " tanya Cowok itu, menutup kotak cincin yang di tangan nya. Perlahan bangkit berdiri tegak, berhadapan dengan Thifa. Thifa yang hampir mati karna sakit hati.

Thifa masih diam mematung, ia tak kuasa untuk berbicara. Rasanya sangat sesak, Tenggorokan nya tak mampu mengeluarkan suara lagi.

Bagaimana rasanya saat Kau telah terbang jauh tinggi, tiba - tiba jatuh terhempas?

Yah, itulah yang Thifa Rasakan saat ini. Ia sudah terlalu cepat terbang melayang dengan perkataan cowok ini. Membuat nya jatuh dengan rasa sakit yang tak tertahan.

"Gue mau Nembak Raisa, tapi masih gagu. Gue tes dulu deh ke elo. Lo gak marah kan? Enggak lah kan, kita kan sahabatan dari smp. Lo tau lah Raisa itu orang nya gimana kan. Dingin, cuek,irit kata, elegan, cerdas. Beneran perempuan luar biasa. Gue yakin, gue bakal jadi cowok paling beruntung kalo bisa milikin Raisa" seru nya lagi, melangkah kan kaki kanan nya. Bersampingan dengan Thifa, menatap Air laut yang bergelombang.

Jadi gitu? Jadi Zefan mau nembak Raisa? Jadi cincin itu buat Raisa? Bukan buat gue? Owh.. Harus nya lo sadar diri Thifa. Lo itu siapa di bandingkan dengan Raisa!!

Batin Gadis mungil itu, beradu argumen dengan hati nya yang kacau.

"Gak papa kok Zef. Santai aja, lagian kan kita emang udah temenan dari SMP. yah kali masalah gini gue masih perhitungan" sahut Thifa, mencoba mengatur nada suara nya sebiasa mungkin.

"Bagus deh, oh yah Thif. Menurut lo, kata - kata gue lebay gak? " tanya nya.

"akhh.. Enggak juga kok Zef. Oh yah, udah sore nih. Gue balik dulu yah. Good luck. Semoga cepet jadian" Pamit Thifa, ia menepuk pundak Cowok itu pelan, meninggalkan nya seorang diro di tengah pantai itu.

Lihat selengkapnya