Syukur kepada Tuhan atas anugerah yang tak bisa diduga, terlebih lagi karena aku tak tahu bagaimana bisa berterima kasih atas rasa syukur ini.
Terima kasih tak terkira buat:
Para editorku: Mas Tyas yang menyemangatiku agar menyelesaikan draf ini. Mas Hermawan yang berkenan membaca dan memberiku masukan, tentu saja tak bisa dilupakan untuk tak menyebut Mbak Esti atas kesabaran, kepekaan, dan masukannya yang tajam sehingga naskahku bisa sempurna terwujud.
Pak Haidar yang punya keyakinan tentang naskah ini, entah marketable, inspiratif, atau apalah itu namanya.
Semua teman-teman di Yayasan Yasmin, terutama Pak Rahmad dan Pak Is yang seolah tiada kehabisan energi memberiku dukungan atas aktivitas Ciseeng.