Dengan wajah berkeringat tebal di hiasi tetesan liur mangga Yandi bilang padaku.
“Gus, besok kita masih berangkat tidak?”
“Dasar kamu, memangnya Bu Sinta tidak kamu dengarkan?”
“Tidak.” Yandi menjawab dengan polosnya
“Makanya dengarkan jika ada orang yang berbicara di depan. Besok kita belajar dirumah lewat online lagi.”
Lalu Tofa menimbrung pembicaraan kami.
“Di sekolah kalian memangnya sudah di ijinkan untuk berangkat?” kata Tofa dengan pertanyaaan
“Iya, tadi pagi kami bertatap muka secara langsung lagi, selama berbulan-bulan baru tadi pagi.”
“Oh begitu.”
“Bukannya kamu juga sudah tatap muka Fa?” tanyaku kembali
“Iya, dan baru tadi pagi juga sama dengan kalian Gus, Yan” tambahnya “Tapi disekolahku dikota sana, para murid harus mengenakan protokol kesehatan yang lengkap. Masker harus selalu dipakai diruangan juga tersedia handsanitizer.”