Guys & Girls

Ayuk SN
Chapter #46

Siasat Rama Cs

Ane mulai membuka kedua matanya saat ia rasa bahunya di tepuk berkali-kali, Ane molehkan pandangannya mencari pelaku yang membangunkannya saat ia baru tidur 4 jam.

“Kuy bangun kita joging yuk.” Seka menggoyang-goyangkan badan Ane, namun tak kunjung membuat Ane bangun dari tidurnya.

“Ayo Ne, lo cepetan mandi, nanti kita sarapan bareng gue bawa bubur ayam.” Ane membuka matanya sempurna saat ia mendengar suara Gina.

“Hai.” Gina melambaikan tangannya seolah ia tahu akan keterkejutan Ane saat melihat Gina tiba-tiba sudah di apartemennya sepagi ini.

Ane segera bangkit dari kasur nyamannya, mengambil jubah mandi dan segera melakukan ritual paginya, mandi.

Ane sudah mengenakan kaos pendek di padu dengan celana training. Memang sudah lama ia tidak joging, untuk hal olahraga ia memilih mendatangi tempat GIM seminggu sekali dan dipandu oleh pemandu.

Mata indahnya sudah mendapati kedua temannya yang sibuk telponan dengan pacar mereka masing-masing.

Ane mendudukkan dirinya di kursi meja makan, ia membuka botol air mineral dan meminumnya. Itulah kebiasannya, tak pernah melewatkan minum air mineral di waktu pagi.

“Oke, 30 menit lagi ya, bay.” Seka memutuskan sambungan telponnya saat ia menyadari Ane sudah selesai dengan ritual paginya. Begitu juga Gina.

Mereka mulai disibukkan dengan makanan mereka masing-masing.

***

Berbeda dengan Ane yang tinggal memakan bubur ayam yang dibawa oleh Gina, Puan harus memanggang beberapa lembar roti untuk temannya yang masih sibuk dengan ponsel mereka masing-masing. Entah kenapa seolah Puan ingin menyibukkan dirinya agar tak melihat tingkah temannya bertelponan dengan pacar mereka masing-masing. Asoka yang mulai menggombal dan Rama yang tak henti-hentinya tertawa.

“Suami idaman.” Sahut Asoka sambil melangkahkan kakinya ke arah meja makan.

“Sungguh idaman.” Tambah Rama yang mulai menyusul mereka berdua ke arah meja makan.

Puan ingin sekali melempar meja makan melihat temannya itu.

“Gimana nanti kalo habis joging kita mampir ke tempat Ane, gue belum pernah sih ke tempat dia.”

“Setuju sih.”

“Gue nggak.” Sahut Puan sambil mengaduk kopinya.

“Lo gimana sih Da, kata lo kemarin yang kalah siap melakukan apapun yang pemenangnya perintahkan, ah banci lo.” sungut Asoka.

Ya, malam kemarin mereka bermain PS bersama dengan peraturan yang kalah mengikuti semua perintah yang pemenang katakan. Dan saat itu Puan kalah bertanding dengan Asoka.

“Terserah.” Seolah terpojokkan Puan lebih memilih mulai mengolesi roto panggangnya dengan selai kacang.

“Kayaknya kalo nanti malem kita jalan berenam ke klub seru ya,”

“Setuju,” lagi-lagi Rama hanya mengatakan setuju.

Puan menghela nafas panjang, ia harus menyetujui semua yang Asoka perintahkan kepadanya, selama satu hari penuh. Sial.

*** 

Ane mulai memarkirkan mobilnya di tempat parkir yang sudah disediakan.

“Bentar, gue telpon bebeb gue dulu.” Seka mulai menggulir layar ponselnya, mencari kontak Rama.

“Lo dimana? Kita udah nyampek.”

“................”

Range rover warna hitam.”

Ane memutar kepalanya, ia menyipitkan matanya saat di sampingnya sudah terparkir mobil yang sangat familiar dimatanya.

Kayak punya Puan,’ gumannya dalam hati.

“kita makek mobil Ane, Sedan Audi warna putih.”

“........”

“Yaudah gue keluar.” Seka memasukkan ponselnya kembali di saku celana trainingnya.

“Gimana?”Tanya Gina sambil mengencangkan tali sepatunya.

“Kita turun dulu aja,”

Ane mulai mengenakan topi, dan segera membuak jaket denim yang sebelumnya ia gunakan. Ia mulai turun dari mobil.

***

Lihat selengkapnya