H-365

Ludiamanta
Chapter #3

H- 365

Huh

Suara nafas kasar keluar seseorang yang memasuki mobil setelah bekerja.

"Kamu mau makan apa?" tanya manajer yang sedang menyetir.

"Makan?" ulangnya kepada sang manajer. "kak, nanti kan hesti mau datang ke rumah kan?" ingatnya pada sang manajer.

"Ah, benar"

Abyan pradipta. Aktor muda berumur 25 tahun yang sangat terkenal didunia kancah perfilman. Tak pernah ada kata gagal dalam proyek filmnya. Kemampuan aktingnya yang memukau mampu menyihir para penontonnya. Bahkan, ia semakin terkenal di kalangan kaum hawa dari berbagai umur kala memerankan seseorang badboy dengan kharisma yang memukau. Selain kemampuan aktingnya yang memukau ia juga pernah kuliah di inggris dengan beasiswa yang ia dapat. Ia cukup pintar dalam sekolah dan itulah yang membuatnya berusaha menjadi terbaik sebagai contoh pemuda di Indonesia.

Menjadi seorang publik figur membuatnya harus bersikap baik untuk para penggemarnya. Ia juga selalu diberi wejangan orang tuanya untuk selalu menjaga keseimbangan dalam karir dan kehidupannya. Ia juga rela harus berpisah dari rumah orang tua di bekasi dan tinggal sendiri di jakarta. Selain orang tuanya, ia mempunyai kakak perempuan yang sudah menikah dan mempunya dua anak, sekarang ia bekerja sebagai dokter umum di rumah sakit. Mempunyai seorang kakak perempuan, membuatnya lebih berhati-hati berperilaku pada perempuan. Ia mempunyai kekasih dari kalangan non selebriti dan sudah dua tahun menjalin kasih. Ia juga tak pernah mengumumkan siapa kekasihnya pada publik dan lebih memilih menjaga privasi sang kekasih.

"Oh iya, kak raf kita mampir di tempat beli kue langganan kita yah"

" Oke"

Setelah mampir dari toko kue. Sampailah mereka di perumahan indah tempat abyan tinggal. Di depan rumahnya pun sudah terlihat mobil hitam sang pacar terparkir.

"Kalau begitu aku pulang dulu, byan" pamit rafi, sang manajer yang telah bekerja dengannya sejak kecil.

"Hati-hati dijalan kak"

"Iya"

Ia memasuki rumahnya. Terlihat meja di ruang makan terisi penuh dengan lauk pauk makanan. Terlihat juga seorang perempuan dengan rambuk dikucir cepol berdiri menghadap kompor yang menyala.

"Kamu sudah datang?" sapa hesti, sang kekasih.

"Em. Kamu sudah lama di sini?"

"Iya dong, kalau baru datang enggak akan kan meja makan penuh dengan makanan seperti itu?"

"Lalu mengapa kamu masih memasak?"

"Aku membuatkan kamu minuman dari rempah-rempah"

Walau hanya pembicaraan kecil. Tapi itu yang membuat mereka menjalin kasih satu sama lain. Mereka hanya ingin menjadi pasangan kekasih yang bisa membicarakan apapun pada kekasihnya bahkan hal yang tidak penting untuk dibicarakan.

"Minum dulu minuman buatanku"

Abyan meminum minuman buatan sang kekasih, walaupun masih panas.

"Aku juga buatin ayam goreng kesukaanmu dengan sambal ulek ijo" ucapnya mengambilkan nasi untuk abyan.

"Makasih"

Lihat selengkapnya