“Assalamu’alaikum ....”
Habibi memasuki rumah ketika salamnya masih belum mendapat jawaban dari orang yang berada di dalam.
“Bibah, kamu di mana?” Kening Habibi mengernyit heran mendapati keadaan rumah yang sepi. Anehnya lagi, ia tidak menemukan keberadaan Habibah. Biasanya istrinya itu selalu menyambut di depan pintu setiap Habibi pulang kerja.
“Bibah?” panggil Habibi. Perasaannya jadi tidak enak. Mungkinkah Habibah sedang pergi ke warung? Tapi, kenapa tadi pintunya tidak dikunci?
Shiro juga tidak terlihat batang ekornya. Tapi palingan kucing kesayangan Habibah itu lagi main ke rumah kucing tetangga.
Samar-samar terdengar suara orang menangis. Habibi tiba-tiba merinding.
“Bibah ... itu kamu, Sayang?”
Suara tangisan itu berasal dari arah dapur. Takut terjadi sesuatu dengan Habibah, Habibi bergegas menuju dapur. Tetapi begitu sampai, tidak ada siapa-siapa di sana.
Habibi merasa bahunya ditepuk dari belakang. Ia menoleh dan saat itu juga ....