Habibi & Habibah

Arineko
Chapter #22

Tukang Kacang dan Tukang Kuaci

GARAM di dapur ternyata habis. Habibah harus membelinya ke warung. Ia meminta tolong Habibi menjaga gorengan tempe di dapur selagi pergi membeli garam.

“Gimana, Mas? Nggak gosong, kan?” tanya Habibah begitu kembali ke dapur dengan garam yang sudah dibelinya.

“Tenang saja, Bibah. Semua aman terkendali,” jawab Habibi bangga dengan prestasinya barusan yang berhasil membalik tempe tanpa kecipratan minyak.

“Ya sudah sana, Mas boleh keluar. Hush! Hush!”

“Heh, giliran sudah nggak dibutuhin aja seenaknya ngusir.”

“Terus Mas maunya punya urusan apa lagi di dapur? Tuh, cuciin piring kotor, mau?”

Sebagai suami yang baik dan sayang istri, Habibi pun akan menjawab, “Inggih sendiko dawuh, Ndoro Putri.” Lalu ia mulai mengambil alih cucian piring kotor di bak wastafel.

Habibah tersenyum geli. Padahal tadi ia cuma bercanda. Tapi bagus deh, karena pekerjaannya jadi lebih ringan.

“Bibah, mas punya tebak-tebakan, dong,” celetuk Habibi sambil mencuci piring.

“Oh ya? Apaan?”

Lihat selengkapnya