Habibi & Habibah

Arineko
Chapter #23

Sandal Jepit

“MAS HABI ... MAS HABI ... WHEEEERE AAAAARE YOUUUUUUU ....!!”

“Ada apa sih, Bibah? Heboh bener pagi-pagi? Mas di sini.”

Habibah yang baru pulang belanja di tukang sayur keliling, mengurungkan niatnya ke dapur menaruh belanjaan demi berbelok ke arah halaman samping rumah.

“Lah, Mas Habi ngapain di atas pohon?”

Dengan wajah berbinar-binar semringah, Habibi menunjukkan sebuah layang-layang di tangannya. “Lihat nih, Bibah. Mas berhasil dapat layang-layang yang nyangkut di atas pohon mangga kita.”

“Ya ampun, Mas ... Mas ... ingat umur napa.” Habibah bergeleng-geleng prihatin. Sebegitukah masa kecil suaminya itu terlalu bahagia sampai bela-belain ambil layangan yang tersangkut di pohon?

“Mas, aku mau tanya. Sandal jepit buluk yang di depan itu punya siapa?” tanya Habibah begitu Habibi turun dari pohon.

“Oh, itu tadi pagi waktu mas keluar masjid habis salat Subuh, sandal jepit yang biasa mas pakai tiba-tiba hilang entah ke mana. Cuma sandal jepit itu yang tersisa. Jadi mas pikir sandal jepitnya mas mungkin nggak sengaja ketuker sama punya jemaah lain.”

“Owalah, Mas ... Mas ... ketuker kok malah sama sandal yang bulukan, sih? Pasti menang banyak tuh orang yang pakai sandal Mas sekarang.”

Lihat selengkapnya