SORE-SORE ditemani angin sepoi-sepoi, Habibah terlihat tidak ada pekerjaan selain berburu kutu-kutu yang menghuni bulu kucing kesayangannya. Namun, karena Habibah kemudian jadi tidak tega mitesin kutu yang berhasil diciduknya, jadilah kutu itu dilepaskan lagi ke bulu kucingnya.
Sementara itu, Habibi—yang kelihatan segeran sehabis bersih-bersih pulang kerja—menghampiri Habibah di kursi teras dan langsung melahap bakwan yang dicomotnya dari dapur.
“Bibah, sore-sore gini minum es cendol kayaknya enak, nih. Nggak ada tukang cendol lewat apa?”
“Nggak tahu, Mas. Biasanya sih jam segini suka lewat depan rumah. Tungguin saja, Mas. Kali saja sebentar lagi lewat.”
Tidak berbicara lagi, Habibi mengeluarkan ponsel untuk menyimak berita online tentang apa-apa saja yang tengah viral hari ini.
“Mas, sambil nunggu, kita main tebak-tebakan dulu, yuk.” Lampu bohlam hemat energi mulai kumat lagi menyala di atas kepala Habibah.
“Tebak-tebakan apa?” tanya Habibi tanpa mengalihkan kesibukannya dari menggulir-gulir layar ponselnya.
“Karena Mas lagi pingin es cendol, jadi aku punya tebak-tebakan tentang tukang cendol yang temenan sama tukang ketoprak. Nah, ceritanya biar mereka nggak dikatain kalah eksis sama kids zaman now, makanya mereka sama-sama main juga di Instakilogram. Pertanyaannya, siapa yang paling banyak punya followers? Tukang cendol atau tukang ketoprak?”