SEMENJAK kabar menggembirakan kehamilan Habibah, tak sekalipun Habibi membiarkan istrinya itu capek-capek mengurus pekerjaan rumah. Ia ingat pesan dokter bahwa memasuki trimester pertama merupakan usia rentan bagi ibu hamil. Oleh karena itu, Habibi sudah siap untuk lebih banyak membantu pekerjaan rumah istrinya.
Malam itu Habibi sengaja membuatkan susu untuk Habibah. Perhatian kecil manis sederhana, tetapi benar saja mampu membuat Habibah tersenyum bahagia.
"Pintar banget sih, suaminya siapa dulu ini?" seloroh Habibah menyambut susu buatan Habibi.
"Suaminya Bibah semut putih, dong. SEelalu iMUT PUjaan HaTI suami terkasiH," sahut Habibi sambil mencolek pelan ujung hidung Habibah.
"Makasih ya, Mas."
"Sama-sama, Bibah. Apa pun mas lakuin buat kamu sama dedek bayi kita biar selalu sehat."
Habibah segera menggelanyutkan kepalanya ke bahu Habibi yang sudah ikut duduk bersamanya di sofa depan televisi. Sebelah tangan Habibi pun tak menganggur untuk mengusap-usap lembut kepala Habibah.