Traassss!
Seorang gadis kecil tengah berlari menyusuri jalan kecil yang terhimpit diantara gedung-gedung bertingkat. Melawan ribuan titik air yang menghujam tubuhnya dengan keras.
Jantungnya berdetak semakin cepat beriringan dengan langkah kakinya yang terus berusaha melangkah lebih lagi, walau ia tahu, ia takkan pernah berhasil lari. Lari dari orang itu....
Sejenak kepalanya menoleh kebelakang. Masih...
Pria itu masih mengejarnya, pria itu tak berlari. Kakinya hanya melangkah sedikit cepat, namun bisa dipastikan pria itu tak berlari.
Gadis kecil itu terus berusaha melajukan langkahnya, entah apakah itu air yang mengalir dipipinya adalah air matanya atau air hujan menggantikan air matanya.
Gelap...
Gelap...
Sangat gelap. Gadis kecil itu bahkan tak mampu melihat apa yang ada didepannya, hanya kilatan cahaya langit yang menolongnya untuk berlari sejauh ini.
Ia kembali menoleh kebelakang, matanya seketika membulat sempurna.
Tidak! Pria itu semakin dekat dengannya!
Pria berselubungkan pakaian serba hitam, pria itu semakin dekat dengannya!
"Akh!"
Gadis kecil itu menjerit begitu kakinya tersandung sesuatu yang tak dapat ia lihat hingga membuatnya terjatuh.
Ia meringis, merasakan sakit pada kedua lututnya, yang bisa ia perkirakan lutunya sedang terluka.
Jantungnya seolah berhenti berdetak, gadis kecil itu mendapati pria itu sudah berada didepannya. Ia tak bisa melihat wajah pria itu, wajahnya tertutup masker dan topi hitam.
Tatapan pria itu sangat dingin, bahkan mengalahkan hawa dingin disekitarnya.
Hal itu seolah membuat seluruh saraf gadis kecil itu mati lumpuh seketika. Bahkan hanya untuk sekedar mengalihkan pandangan, gadis kecil itu tak mampu lagi.
Pria itu mengangkat tangan kirinya tepat kearah dada kirinya, tangannya memegang benda hitam yang mampu melepaskan timbal mematikan.
Tak ada ekspresi apapun dari pria itu, hanya tatapan dingin dan tatapan...
Entahlah gadis kecil itu tak mampu menerawang arti tatapan itu.
"Any last words?" (ada kata terakhir?)
Pria itu berkata dengan nada dingin.
Gadis kecil itu menelan susah payah salivanya. Ia tahu pada akhir ia takkan mampu lari... Entah seberapa jauhnya, seberapa kuatnya, seberapa kerasnya ia berusaha... Pada akhirnya, ia akan sama dengan kedua orang tuanya... Tergeletak tak berdaya.
Gadis kecil yang malang....
Hanya itu yang terbesit dalam pikirannya sekarang. Ia bahkan harus menghadapi kematian diusia yang semuda ini...
Rasanya baru kemarin ia melihat dunia dan sekarang ia harus kembali meninggalkan dunia ini? Entah dari mana pemikiran itu, apakah karena ini detik terakhirnya sehingga otaknya mampu memikirkan hal-hal itu.
Sejenak gadis kecil itu mengingat beberapa hal kecil di beberapa waktu lalu.
Tadinya ia sedang makan bersama kedua orang tuanya, tadinya ia tertawa ria bersama kedua orang tuanya, bertingkah manja, tersenyum bahagia... Itu ingatannya beberapa waktu lalu..
Sungguh, ia tak menyangka akan berhadapan dengan hal mengerikan ini setelahnya..
"Any last words?" Pria itu kembali bersuara dengan nada dingin namun seolah terdengar menyuruhnya untuk segera menyudahi ini. Ya, menyudahi hidupnya sekarang...
Gadis kecil itu menutup matanya, kali ini air matanya benar-benar mengalir disana, entah kenapa rasanya dadanya jadi sesak, sesak dan sakit. Gadis kecil itu menghela nafas pelan dan bersamaan liquid sebening kristal itu jatuh dari pelupuk matanya. Ia mengangkat kedua tangannya, sudah.. Ia sudah pasrah disini... Ia takkan bisa lari lagi... Ia takkan bisa berjuang lagi...
Gadis kecil itu membuka mulutnya, mengatakan sesuatu...
Sebelum akhirnya...
DOR!!!
Tap tap tap
Pria itu berjalan mendekati gadis kecil yang sudah terbaring disana, cairan merah pekat mengalir dari dada kirinya. Gadis itu masih membuka matanya, ia menatap pria yang berjalan ke arahnya itu dengan sayu.
Pria itu berjongkok didepannya, tatapannya masih sama, sangat dingin. Tak ada ekspresi apapun disana.
Gadis kecil itu kembali membuka suaranya, entah kekuatan apa yang mampu membuatnya tersenyum saat mengatakan sesuatu pada pria itu, sebelum akhirnya ia tak mampu membuka matanya lebih lagi.
Pria itu tak bergeming sama sekali, tak ada reaksi apapun dari wajahnya ketika mendengar gadis itu mengatakan sesuatu padanya. Hanya ada tatapan dingin disana, yang bahkan semakin dingin dari sebelumnya.
Tak lama, pria itu berdiri. Ia menutup matanya sebentar, sejenak membiarkan ribuan titik air itu menghujam tubuhnya.
Perkataan gadis kecil itu seketika terngiang dikepalanya, ia tak tahu pasti maksud gadis dari perkataan gadis itu. Satu hal yang ia tahu, akan ada sesuatu yang terjadi nanti.... Didepan sana...
"Semoga Tuhan menghukummu..."